Begini Strategi Kapolres Tangani Tawuran di Purwakarta

JABARNEWS | PURWAKARTA – Tawuran antara pendukung Persija dengan warga di Gang Melati, RW 06, Kelurahan Nagri Tengah, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta, kembali terjadi, pada Minggu (11/8/2019) dini hari.

Tawuran itu bukan yang pertama kalinya. Sebelum-sebelumnya, tawuran sering terjadi di lokasi yang sama.

“Iya kang kemarin subuh ada tawuran. Ini sering terjadi kang hampir tiap malam minggu suka ada tawuran,” kata salah seorang warga sekitar yang enggan disebutkan namanya.

Untuk mencegah kejadian terus berulang, Kepolisian Resor (Polres) Purwakarta akan meningkatkan patroli di kawasan pusat kota hingga ke jalan Ipik Gandamanah dan menyisir hingga wilayah Sadang.

Baca Juga:  Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Asia U-17 2023!

“Patroli ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kembali tawuran di wilayah tersebut atau di wilayah lain di Purwakarta. Upaya preventif dengan patroli gabungan dari TNI dan Polri antara jam 23.00 sampai menjelang subuh. Kalau menemukan gerombolan masyarakat, kita akan berhenti dan berdialog,” kata Kapolres Purwakarta, AKBP Matrius, saat ditemui di Mapolres Purwakarta, Senin (12/8/2019).

Selain meningkatkan intensitas patroli, kata Matrius, pihaknya juga menjalin komunikasi dengan para suporter sepak bola, klub motor dan masyarakat, agar tawuran tidak terulang lagi.

Baca Juga:  PSI Minta Kemendikbudristek Evaluasi Proses Relokasi SDN Pondok Cina 1 Kota Depok, Ini Sebabnya

“Kami akan mengedepankan satbimas untuk segera berkoordinasi dengan suporter sepak bola maupun klub sepeda motor agar bisa menahan diri dan dengan alasan apapun untuk tidak melakukan kegiatan yang bisa memancing keributan,” ucapnya.

Kapolres mengimbau masyarakat tidak melakukan perkumpulan yang tidak diperlukan sehingga memicu tindakan kekerasan. Apalagi untuk pengamanan dan penjagaan Kamtibmas, polisi akan terus siaga 24 jam.

Baca Juga:  Tak Diberi Uang Beli Sabu, Anak Ancam Orang Tua Diamankan Polisi

“Kami akan mengoptimalkan Babinkamtibmas agar bersama dengan tiga pilar di setiap desa atau kelurahan untuk memonitor wilayahnya masing-masing, guna mengantisipasi adanya potensi tawuran,” ujarnya.

Dirinya juga meminta kerjasama dari masyarakat Purwakarta untuk melaporkan jika ada hal yang janggal dan mengarah terjadinya tawuran ataupun tindak kejahatan lainnya.

“Masayarakat dihimbau agar melaporkan perkembangan situasi yang mengarah adanya tawuran, agar kami bisa meminimalisirnya,” tandas Matrius. (Gin)

Jabar News | Berita Jawa Barat