Komitmen Said Abdullah Membumikan Trisakti Bung Karno

JABARNEWS | DEPOK – Prinsip Trisakti yang diajarkan Presiden pertama Soekarno (Bung Karno) dinilai masih relevan dan justru penting untuk dipahami oleh para generasi muda milenial dalam menghadapi berbagai tantangan global dewasa ini. Hal itu yang ditegaskan politisi PDI Perjuangan Said Abdullah tentang komitmennya untuk membumikan prinsip Trisaksti.

“Prinsip Trisakti sangat relevan untuk terus dipahami dan diwujudnyatakan oleh generasi milenial dalam menghadapi tantangan yang ada,” kata Said dalam keterangan tertulisnya, Senin (12/8/2019).

Dalam Kongres V Said yang juga putra Sumenep Madura ini dipilih Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menjadi Ketua DPP Bidang Perekonomian pada masa kepengurusan DPP PDI Perjuangan periode 2019-2024.

“Sebagai kader yang loyal, saya siap menjalankan semua tugas perutusan yang diamanahkan partai maupun Ketua Umum PDI Perjuangan. Saya akan menjaga marwah partai serta selalu bekerja dalam koridor yang sudah digariskan partai,” ujarnya.

Baca Juga:  Kabar Baik Untuk Warga Tasikmalaya Yang Cari Kerja, Cek Ini

Untuk itu, Said yang juga anggota DPR RI tiga periode ini siap mengimplementasikan konsepsi ekonomi Soekarno. Hal ini didorong oleh semangat nasionalisme dengan tujuan menyejahterakan rakyat serta mewujudkan kemakmuran dan keadilan dengan jiwa gotong-royong.

“Program kami ke depan, bagaimana menguatkan basis perekonomian masyarakat. Karena itu, kami konsisten menerapkan prinsip Trisakti Bung Karno sebagai pijakan strategis operasional,” katanya.

Konsepsi ekonomi Soekarno merupakan sistem ekonomi yang terintegrasi dengan pembangunan dengan konsep berdikari dan Tri Sakti, yaitu berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan. Karena itu, membumikan konsep Tri Sakti ini akan menjadi program kerjanya selama lima tahun mendatang.

Baca Juga:  Dua Belas Anak Perempuan Take Over Pemimpin Pemerintahan

“Politik ekonomi PDI Perjuangan itu pro-wong cilik (rakyat kecil). Intinya, bagaimana memberdayakan ekonomi para bakul-bakul di pasar tradisional (pedagang kecil), kaum marjinal, pemilik warung, para petani dan pelaku industri kerajinan” katanya.

Keunggulan konsepsi ekonomi Bung Karno, kata Said, meletakkan rakyat sebagai tulang punggung pembangunan ekonomi. Bahkan konsepsi ini menjadi pedoman bagi PDI Perjuangan dalam mendesain kebijakan ekonomi yang pro-wong cilik.

“Konsepsi ekonomi Soekarno adalah sistem ekonomi yang menumbuhkan kesejahteraan rakyat dan untuk kemanfaatan sebesar-besarnya bagi rakyat berdasarkan Pancasila,” katanya.

Baca Juga:  Kerap Terjadi Longsor, Warga Goledag Cianjur Dambakan Pembangunan TPT

Untuk itu, tegas Said, program pembangunan haruslah dirancang dengan melibatkan partisipasi rakyat. Artinya, pembangunan harus berorientasi pada kepentingan dan kemakmuran rakyat.

“Jadi, semua program yang saya buat nanti semuanya bermuara bagaimana ekonomi wong cilik ini terdongkrak naik selaras dengan cita-cita kemakmuran rakyat,” katanya.

Selain itu, program lainnya adalah memperkuat peran serta kedudukan ekonomi negara. Hal ini sejalan dengan prinsip pasal 33 UUD 1945. Hal itu penting guna memastikan bahwa perekonomian berjalan sesuai rencana.

“Sektor ekonomi strategis dan menguasai hajat hidup orang banyak harus dikuasai oleh negara. Dan hasilnya harus dinikmati sebesar-besarnya oleh rakyat,” pungkasnya. (Ara)

Jabar News | Berita Jawa Barat