Rezeki Musiman Pedagang Bendera Asal Garut Hingga ke Sulbar

JABARNEWS | BANDUNG – Momentum Hari Kemerdekaan yang dirayakan setiap 17 Agustus juga berarti waktu-waktu menuai rezeki, khususnya bagi pedagang musiman yang menjajakan pernak-pernik hari kemerdekaan. Setiap tahun, menjelang Agustus,  para penjaja musiman tersebut kerap menghiasi di sepanjang jalan.

Mereka datang dari luar Sulawesi Barat. Seperti Iyan, pedagang asal Garut, Jawa Barat. Iyan salah seorang penjaja asal Garut Jawa Barat yang menjual pernak-pernik perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia di Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat.

Hampir di setiap jalan protokol di Kabupaten Mamuju, para penjaja pernak-pernik HUT Kemerdekaan RI terlihat membentangkan berbagai aksesoris perayaan dengan didominasi warna merah dan putih.

Baca Juga:  Penimbunan BBM Bersubsidi di Bogor, Mobil Boks Dimodifikasi Seperti Ini

Iyan mengaku, sudah tiga tahun berturut-turut ia dan rekan-rekannya menjajakan berbagai aksesoris perayaan HUT Kemerdekaan.

“Ini tahun ketiga saya berjualan aksesoris perayaan HUT Kemerdekaan di Mamuju,” kata Iyan, yang ditemui berjualan pernak-pernik perayaan HUT Kemerdekaan di kawasan Jalan Andi Pangeran Pettarani Kabupaten Mamuju, Selasa.

Pemuda itu terlihat membentangkan berbagai aksesoris bernuansa merah putih   di sudut “traffic light” di depan Kantor BI Perwakilan Sulbar di Jalan Andi Pangeran Pettarani Kabupaten Mamuju.

Iyan mengaku, menanti para pengendara yang menunggu di ‘traffic light” di depan Kantor BI Perwakilan Sulbar, membeli pernak-pernik perayaan HUT Kemerdekaan.

“Setiap hari ada aja yang beli berbagai aksesoris. Paling laris, bendera Merah-Putih ukuran kecil yang biasa ditaruh untuk hiasan di dalam mobil,” ujar Iyan.

Baca Juga:  Rumah Penyanyi Cantik Yuni Shara Kebanjiran

Pemuda berusia 20 tahun itu menuturkan, untuk bendera Merah-Putih dijualnya Rp25 ribu hingga Rp50 ribu per lembar dan umbul-umbul dijual Rp30 ribu hingga Rp60 ribu per lembar.

Sedangkan bendera Merah-Putih hiasan mobil dijual Rp5 ribu per pasang (dua buah) dan gantungan kunci berbentuk ketupat dengan motif merah putih, dijual Rp10 ribu per pasang.

Dia mengaku, datang ke Mamuju bersama lima orang rekannya, semuanya berasal dari Garut Jawa Barat sejak 17 Juli 2019.

“Kami berjualan pernak-pernik perayaan HUT Kemerdekaan selama satu bulan setelah itu kami kembali lagi ke Garut. Saya datang ke Mamuju bersama empat teman, termasuk paman saya,” tutur Iyan.

Baca Juga:  Dapatkan Aqua Gratis di Rest Area KM 72A Tol Purbaleunyi

Penjaja pernak-pernik perayaan HUT Kemerdekaan lainnya, Deden mengaku, sudah berjualan di Mamuju sejak 2007.

“Saya sudah bolak-balik dari Garut ke Mamuju setiap tahun menjelang perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia sejak tahun 2007. Lumayan untungnya bisa menghidupi keluarga,” ujar Deden yang menjajakan aksesoris HUT Kemerdekaan di kawasan Jalan KS Tubun Kabupaten Mamuju.

Ia mengatakan, umumnya para penjaja aksesoris HUT Kemerdekaan asal Garut itu, berprofesi sebagai penjahit.

“Kalau hari-hari biasa, kami menjahit dan bendera serta berbagai pernak-pernik HUT Kemerdekaan ini kami buat sendiri,” pungkas Deden. (Ara)

Jabar News | Berita Jawa Barat