Begini Cara Batasi Anak Bermain Gadget Ala Sekdis DPPKB Purwakarta

JABARNEWS | PURWAKARTA – Saat ini perkembangan teknologi yang teramat pesat memang tak bisa di cegah. Bisa dilihat bagaimana anak-anak di bawah umur sudah memegang ponsel di tangan, entah apa yang akan mereka lihat melalui benda elektronik tersebut.

“Sebagai orang tua, perlu memperhatikan dan memberikan batasan penggunaan ponsel pada sang buah hati. Bukan karena tidak sayang, ini semata-mata bertujuan agar si kecil tidak kecanduan dan terkena dampak negatif dari gawai itu sendiri,” kata Sekertaris Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Purwakarta, Fata Faridulhisan, saat ditemui di sela-sela kegiatannya, Selasa (13/8/2019)

Menurut pria yang pernah menjabat Kepala Bidang ketahanan keluarga itu, perann orang tua terutama ibu, sangat penting dalam perbatasan pemegangan gadget pada anak.

Bila tidak dideteksi secara dini, lanjut Fata, akan berpengaruh terhadap perkembangan anak, terutama dari aspek sosial maupun emosi anak.

“Karena anak asyik bermain dengan gadgetnya, maka anak akhirnya akan asyik dengan dunia sendiri. Anak akan lebih memilih untuk menyendiri sambil megang gadgetnya dibanding bermain dengan teman seusianya,” jelasnya.

Baca Juga:  Ribuan Disabilitas Pematangsiantar Jalani Vaksinasi Massal Dosis Pertama

Dari sisi emosi pun, kata Fata, anak seperti ini akhirnya tidak mendpatkan pengalaman untuk berbagi dengan orang lain akibat suka menyendiri dimana anak bisa jadi akan cepat tersinggung, suka marah-marah bahkan secara fisik pun bisa anak kurang gerak, karena lebih banyak diam dibandingkan melakukan aktivitas fisik seperti bermain dengan teman-teman seusianya.

“Orang tua hendaknya menemani anak ketika lagi bermain gadgetnya yang mana ada batasan waktu anaknya menggunakan gadget, sehingga anak masih punya waktu untuk bermain dengan teman-temannya,” paparnya.

Fata menambahkan, ibu bisa membuat jadwal kapan si kecil boleh bermain gadget dan kapan ia tidak boleh menyentuh benda tipis tersebut.

“Saat sedang makan dan berkumpul bersama keluarga adalah waktu yang tepat untuk ibu tidak memberikan ponsel pada anak, sehingga ia bisa menghabiskan waktu sepenuhnya bersama keluarga. Ibu harus membuat aturan untuk seluruh anggota keluarga agar menaruh gadget masing-masing saat makan dan berkumpul bersama, maka akan tercipta komunikasi yang baik antar anggota keluarga,” ucap Fata.

Baca Juga:  Buka Prodi Doktor Komunikasi dan Magister Akuntansi, Unisba Diharapkan Bisa Jawab Tantangan Digital dengan Ciri Khas Islam

Ditambahkannya, kegiatan membatasi anak bermain game gadget mutlak diperlukan agar anak tidak kecanduan game dan yang lebih penting juga orang mengarahkan anaknya menggunakan gadget untuk hal yang positif.

“Agar si kecil tidak merengek, ibu bisa mengalihkan perhatiannya dengan mengajaknya bermain bersama. Temani ia bermain, sehingga ia tidak merasa bosan. Ciptakan permainan yang seru dan menarik, seperti bermain puzzle atau membaca cerita. Sembari bermain, ibu juga bisa mengajaknya bicara seputar kesehariannya,” imbuhnya.

Fata menambahkan, perilaku orang tua selalu menjadi cerminan utama yang akan ditiru oleh anak.

“Inilah mengapa ibu dan ayah perlu selalu bersikap bijak serta menjadi teladan yang baik untuk sang buah hati, termasuk saat menggunakan ponsel. Sebaiknya, hindari memegang gadget ketika ibu atau ayah sedang bersama anak, karena ini akan membuat mereka jadi kecanduan ponsel pada akhirnya,” ucapnya.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Buka Suara Soal Pembubaran FPI, Indonesia Butuh Ketaatan

Disamping itu, lanjut Fata, saat ini orangtua harus melek teknologi, sehingga dapat mendampingi anak-anak mereka dalam mengakses internet, dan memilih konten yang sesuai dengan usia serta kebutuhan anak.

“Nyatanya, anak lebih paham teknologi daripada orang tuanya. Inilah mengapa ibu dan ayah harus turut mengikuti perkembangan teknologi terkini, alias melek teknologi. Ibu bisa mulai dari mencari tahu apa saja media sosial yang sedang digandrungi oleh anak-anak. Lalu, hal-hal apa saja yang sedang sering dicari oleh si kecil. Tak ketinggalan pula aplikasi yang paling sering diunduh,” pungkas Fata. (Gin)

Jabar News | Berita Jawa Barat