Duh.. Tunggakan BPJS Garut Tembus Rp. 50 Miliar

JABARNEWS | GARUT – Tunggakan pembayaran iuran BPJS Kesehatan Mandiri di Garut membengkak bahkan tembus Rp. 50 Miliar dan menjadi terbesar dibandingkan kabupaten/kota di Jawa Barat. Hal itu terjadi lantaran tingkat kesadaran warga Garut yang membayar iuran masih rendah.

Kepala BPJS Kesehatan Kabupaten Garut, Rahmanto Fauzi menyebu, tunggakan tersebut terjadi lantaran tingkat kesadaran warga Garut untuk membayar iuran masih rendah.

Baca Juga:  Inilah Catatan KPAI Terkait Angka Kekerasan Bidang Pendidikan Awal 2019

“Tunggakan iuran kepesertaan BPJS Kesehatan mandiri atau individu di Garut memang merupakan yang terbesar di Jawa Barat, yakni mencapai Rp 50 miliar. Ini akibat rendahnya kesadaran peserta dalam membayar iuran,” ujar Rahmantodi Garut, Selasa (14/8/2019).

Besarnya tunggakan tersebut menurutnya tak menutup kemungkinan menjadi penyebab terjadinya defisit. Hal ini sangat berbeda dengan pembayaran iuran kepesertaan JKN melalui perusahaan atau aparat sipil negara (ASN) yang relatif lancar karena dibayarkan secara rutin setiap bulannya.

Baca Juga:  Soal Pilgub, Apa Kontribusi Mahasiswa?

“Padahal kan baik JKN BPJS sifatnya gotong royong dimana setiap iuran yang masuk bisa digunakan atau dimanfaatkan siapa saja yang membutuhkannya lebih dahulu,” katanya.

Dikatakan Rahmanto, jumlah kepesertaan JKN BPJS Kesehatan di Garut secara menyeluruh baik dari kepesertaan perusahaan, ASN, dan kepesertaan mandiri saat ini mencapai 1,9 juta jiwa atau 85 persen dari total jumlah pensusuk Kabupaten Garut.

Baca Juga:  Libur Akhir Tahun, Akses Wisata Majalengka Terus Dipantau

Sedangkan untuk kepesertaan BPJS Mandiri atau individu hanya 185 ribu atau sekitar 10 persen dari jumlah total penduduk Garut yang mencapai 2,7 juta jiwa. (Red)

Jabar News | Berita Jawa Barat