Dilanda Kekeringan, Ribuan Hektar Sawah Gagal Tanam di Karawang

JABARNEWS | KARAWANG – Sejumlah wilayah pertanian dan sentra produksi beras di Jawa telah mengalami kekeringan hingga gagal panen (puso). Musim kemarau tahun ini, ribuan hektare areal persawahan di wilayah Karawang utara Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mengalami gagal tanam.

“Air dari saluran irigasi tidak bisa mengalir ke wilayah Pakisjaya dan sekitarnya, padahal di daerah itu sudah masuk jadwal tanam,” kata Ketua Serikat Tani Karawang (Setakar) Deden Sofian, di Karawang, Kamis (22/8/2019).

Baca Juga:  Jabat Kapolres Purwakarta, Ini Langkah Awal AKBP Indra Setiawan

Ia mengatakan, jadwal tanam padi di daerah sekitar Pakisjaya pada musim gadu seharusnya sudah dimulai pada akhir Juni 2019, tetapi hingga kini masih ada ribuan hektare sawah yang belum tanam.

Di wilayah utara Karawang atau di Pakisjaya, areal persawahan yang sudah ditanami padi hanya sekitar 600 hektare. Sedangkan sekitar 1.300 hektare lainnya belum ditanami padi karena petani kesulitan air untuk mengairi areal sawahnya.

Menurut dia, kondisi itu terjadi akibat minimnya air yang mengalir di saluran irigasi menuju wilayah Pakisjaya yang merupakan golongan air lima.

Baca Juga:  Thermal Guns Disebut Bisa Rusak Otak? Ini Penjelasan Pemerintah

Sementara sesuai dengan jadwal gilir-giring air yang diterapkan Perusahaan Jasa Tirta (PJT) II Jatiluhur, seharusnya air sudah masuk ke wilayah Pakisjaya, tetapi air irigasi yang mengalir hanya sampai ke wilayah Batujaya, dan petani di Pakisjaya tetap kesulitan air untuk mengairi areal sawahnya.

Ia menyampaikan, selain faktor kekeringan, kondisi itu juga terjadi akibat kerusakan saluran irigasi.

Baca Juga:  DPD RI: Segera Revisi UU Pengelolaan Sampah

“Terjadi pengendapan lumpur yang luar biasa di saluran irigasi menuju Pakisjaya. Beberapa titik pintu air di saluran irigasi itu juga perlu diperbaiki,” katanya.

Ia menyarankan, agar Pemkab Karawang dan PJT II Jatiluhur bisa lebih serius dalam menangani kekeringan yang rutin terjadi setiap tahun.

“Untuk jangka panjangnya, saluran irigasi harus benar-benar diperbaiki total,” tandasnya. (Ara)

Jabar News | Berita Jawa Barat