Anak SLB-B YPLB Majalengka Ingin Perlakuan yang Adil

JABARNEWS | MAJALENGKA – Anak-anak ‎di Sekolah Luar Biasa (SLB) B-YPLB Majalengka menginginkan perlakuan yang adil dalam setiap lomba umum. Alasannya, meski keterbatasan fisik, anak-anak di SLB ini mampu menyamakan kemampuan bidang tertentu dengan orang normal pada umumnya. Catatan prestasi berupa piagam dan piala sudah banyak diraih anak-anak yang punya keterbatasan fisik ini.

Hal ini ditegaskan Kepala SLB-B YPLB Majalengka, Sri Aminah. Pihaknya mengatakan, dalam setiap lomba ataupun kegiatan yang disana ada kompetisi ajang kemampuan siswa, pihaknya selalu mengikutsertakan dan mendaftarkan anak-anak SLB di sekolahnya.

“Tujuannya untuk membuat semangat dan antusiasme anak-anak di sini. Dan dalam catatan kami, anak-anak SLB punya bakat yang beragam, dan selalu berprestasi,” ungkapnya, saat ditemui di sela-sela lomba Agustusan yang dilangsungkan di area sekolah SLB-B YPLB Majalengka, Sabtu (24/8/2019).

Baca Juga:  Hari Ini RSIA Khalishah Cirebon Khitankan 55 Anak

Aminah menambahkan, saat ini pihaknya menyelenggarakan berbagai lomba untuk memeriahkan HUT RI ke-74. Ini sebagai bentuk peringatan dan perayaan sekaligus momen kegembiraan serta wujud implementasi literasi, anak-anak ‎tunagrahita, autis, tunarungu dan ADHD (hiperaktif). Tidak hanya siswa, orang tua pun mengikuti perlombaan yang diselenggarakan sekolah.

“Kegiatan ini cuma sehari. Dari kegiatan lomba-lomba sederhana ini, anak-anak bergembira. Orangtuanya dan guru-guru juga gembira,” ungkapnya.

“Yang lebih penting, kami ingin mengkritik kepada salah satu panitia lomba yang kami ikuti. Ketika ada lomba umum, mohon agar anak-anak SLB ‎dikasih reward yang berbeda. Karena dalam hal semangat maupun skill mereka sudah berani ikut kompetisi dan kualitas lomba sejajar dengan orang normal. Contoh lomba menggambar dan mengukir,” tandasnya.

Baca Juga:  Polres Cianjur Selidiki Temuan Biji Plastik Beras Bansos

Aminah menuturkan di kalangan internal anak-anak SLB se-Majalengka memang ada event khusus. Namun perlombaan yang diikuti sesama SLB hal itu sudah biasa. Dalam perlombaan itu anak-anak SLB dididik untuk mempunyai keberanian, rasa nasionalisme, dan rasa kompetisi.

“Anak-anak Indonesia tanpa membedakan yang normal dan tidak, punya kemampuan dan skill yang sama. Itu bisa dibuktikan dalam perlombaan. Kita ingin diperlakukan sama. Tidak ada diskriminasi. Anak SLB atau bukan, jika itu lomba untuk umum dan kami bisa ikut. Kami akan ikuti. Tetapi mohon agar dewan juri mempertimbangkan kesetaraan,” harapnya.

‎Dalam setiap lomba yang diikuti, lanjutnya, tersimpan banyak pelajaran. Di antaranya menanamkan sikap berani, pantang mundur, semangat kebangsaan yang tinggi dan mengasah kreatifitas anak-anak SLB. Selain itu, event semacam lomba juga dapat memupuk mental dan kerjasama.

Baca Juga:  Pemprov DKI Mencla-mencle, Tak Serius Kerja Sama Dengan Pemkot Bekasi

Sementara itu,Taufik Hidayat didampingi anak SLB lainnya, Sri Fatimah tampak semangat seperti anak-anak lainnya, maupun anak-anak normal pada umumnya. Mereka terlihat bergembira mengikuti beragam perlombaan.

Perlobaan tersebut di antaranya, yakni lomba makan kerupuk, lomba memasukan pensil ke botol, lomba pukul air, lomba memindahkan terigu hanya saja cara mengambilnya harus melewati kepala, lomba joget dengan tomat di dahi, lomba memindahkan karet melalui mulut dengan perantara sedotan serta lomba memasukkan benang ke jarum.

‎”Kejadian unik dan membuat tertawa semuanya, yakni pas lomba terigu, si terigu tumpah ke wajah dan rambut. Seperti ulang tahun. Baik anak-anak, kami sebagai guru dan para orangtua siswa, semuanya gembira, tertawa,” tandasnya. (Rik)

Jabar News | Berita Jawa Barat