Demi Keamanan, Kemenpora Batalkan Popnas serta Paparpenas di Papua

JABARNEWS | JAKARTA – Demi keamanan, Kementerian Pemuda dan Olahraga RI membatalkan pelaksanaan Pekan Olahraga Pelajar (Popnas) dan Pekan Paralimpik Pelajar Nasional (Peparpenas) 2019 di Papua.

Dalam surat pemberitahuan pembatalan yang dikeluarkan Kemenpora pada 23 Agustus 2019, disebutkan pula pemindahan lokasi pelaksanaan tersebut juga akibat terdampak situasi keamanan yang tidak stabil di Papua dan persoalan teknis perihal lelang venue yang hingga 50 hari jelang pelaksanaan belum juga tuntas.

Terkait lokasi pengganti ini, Kemenpora mengaku sudah memiliki sejumlah daerah kandidat yang akan menggantikan posisi Papua untuk melaksanakan Popnas dan Peparpenas.

Baca Juga:  Ssst... Ini Tujuan Atalia Praratya Daftar Bacaleg, Ada...

Melalui Sekretaris Kemenpora Gatot S. Dewa Broto menuturkan bahwa pihaknya masih berupaya mencari daerah pengganti pelaksanaan Pekan Olahraga Pelajar (Popnas) dan Pekan Paralimpik Pelajar Nasional (Peparpenas) 2019 di Papua.

“Agenda ini harus diadakan, solusinya sekarang kami sedang mencari daerah lain yang mungkin bisa menggantikan posisi yang seharusnya diisi Papua,” tutur Gatot, Sabtu (24/8/2019).

Baca Juga:  Mayat Busuk Ditemukan dalam Jurang di Cilosok Sukabumi

Pihaknya juga memahami keputusan Gubernur Papua Lukas Enembe yang melayangkan surat kepada Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, yang menyatakan pengunduran diri sebagai tuan rumah Popnas dan Peparpenas akibat masalah keamanan.

“Itu diputuskan karena ada permintaan dari pak gubernur, yang intinya tidak diadakan di Papua karena juga waktunya yang sudah pendek. Mereka selama ini lebih fokus ke persiapan PON,” kata Gatot menambahkan.

Sejatinya, pelaksanaan Popnas XV dan Peparpenas IX ini akan menjadi uji coba venue cabang olahraga sebelum pelaksanaan PON tahun depan.

Baca Juga:  Lantik 1.566 Wisudawan, Lulusan Unisba Diharapkan Bisa Bersaing dan Tak Ketinggalan Zaman

Namun saat ditanya daerah mana yang dimaksud, Gatot masih enggan untuk menuturkan secara rinci.

“Kami masih melakukan pendekatan dengan daerah terkait, lalu juga ada daerah yang sudah kami incar tapi kami belum bisa mengungkap. Kan belum ada kesepakatan dan perjanjian ‘hitam di atas putih’,” pungkas Gatot. (Ara)

Jabar News | Berita Jawa Barat