Peringati Hari Jadi, Ratusan Siswa Kuningan Ikuti Aneka Lomba

JABARNEWS | KUNINGAN – Setiap tanggal 1 September merupakan hari yang bersejarah bagi Kuningan. Hal ini karena ditetapkannya sebagai Hari Jadi Kuningan atau biasa disebut kota kuda.

Dalam rangka memperingati hari jadi Kuningan, Perpustakaan Desa (Perpusdes) Kertayasa, Kecamatan Sindang Agung, mengadakan lomba yang melibatkan sekitar 200 siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP).

“Alhamdulilah, Perpusdes bisa melaksanakan kegiatan lomba puisi, menyanyi lagu nasional dan mewarnai. Tentu ini semua berkat kerjasama dan kontribusi dari berbagai pihak, pengelola, dan pemerintah desa,” kata Pjs Desa Kertayasa, Kasbu.

Baca Juga:  Polisi Tangkap Tiga Komplotan Curanmor di Tasikmalaya, Para Tersangka: Bukan untuk Judi Slot, Pak

Ide segar, inovasi dan terobosan, menurut Kasbu, akan mengakselerasi terwujudnya misi Desa Kertayasa yakni di bidang pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki ilmu pengetahuan tinggi dan rasa nasionalisme sejak usia dini.

“Saya imbau agar keberanian untuk melakukan terobosan ini juga berkesinambungan terutama jika dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Jangan takut melangkah apalagi gagal, lakukan dan berikan yang terbaik,” imbuh Kasbu.

Ketua Perpusdes Kertayasa Agus Salim, menyatakan bahwa Perpusdes yang berlokasi di Desa Kertayasa Kecamatan Sindang Agung itu dinobatkan sebagai perpusdes terbaik di Kabupaten Kuningan, karena memiliki berbagai inovasi dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan budaya literasi masyarakatnya.

Baca Juga:  Tingkatkan Pelayanan KB, BKKBN Jabar Beri Pelatihan Dokter dan Bidan Fasyankes

“Saya sangat mengapresiasi Pemerintah Desa Kertayasa dalam mendukung kegiatan ini, dan saya ucapkan selamat kepada para peserta atas raihan prestasi ini,” kata Agus.

Ia berharap selain kelengkapan Perpusdes seperti koleksi buku, komputer, layanan internet, wi-fi dan mini home theater, untuk masyarakat Desa Kertayasa, juga berharap dilengkapi dengan adanya audio book.

Baca Juga:  Polisi Tangkap Mahasiswa yang Jadi Pengedar Ganja di Cianjur

Audio book adalah rekaman pembacaan buku, sehingga menghasilkan arsip digital berupa mp3 atau format audio lainnya. Dengan format tersebut, masyarakat dapat menambah berbagai pengetahuan tanpa harus membaca buku.

“Audio book bisa juga kita sebut perpustakaan digital. Kami ingin mendapatkannya dari pengadaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes),” ungkapnya.

Menurut dia, perpustakaan digital ini sebuah terobosan dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat, dan pemanfaatan ICT (Information and Communication Technology) untuk kemajuan desa. (Ara)

Jabar News | Berita Jawa Barat