Kesbangpol: Terdeteksi di Jabar Adanya Ideologi Lain Mengancam Pancasila

JABARNEWS | BANDUNG – Badan Kesatuan, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Daerah (Kesbangpol) Jawa Barat menyatakan mendeteksi adanya keberadaan faham dan ideologi lain di Jawa Barat tengah berusaha bangkit dan mengancam Ideologi Pancasila.

Kepala Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Kesbangpol Jabar, Agus Komara mengatakan saat ini perhatian semua orang lebih tertuju pada faham atau aliran kanan garis keras yang dianggap mengancam ideologi.

“Jangan terjebak narasi di sebelah kanan terus yang dianggap bahaya itu. Padahal, faham kiri komunis juga saat ini tengah berusaha bangkit dan mengancam ideologi Pancasila,” ujarnya saat diskusi publik Menakar Kebebasan Ormas dalam Perspektif Bhineka Tunggal Ika di Gedung Ormas Islam Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa (27/8/2019).

Baca Juga:  Jelang Malam Takbiran, Seorang Pemuda Dibacok

Padahal, menurutnya, faham atau aliran kiri (komunis) dan sejenisnya yang juga tidak sejalan dengan Ideologi Pancasila juga sama-sama berbahaya dan mengancam Bhineka Tunggal Ika.

“Kami mendeteksi di Jabar ini ada gerakan seperti itu, coba saja di media sosial juga ramai,” kata dia.

Berdasarkan data Kesbangpol Jabar, saat ini ada sekitar 120 ormas yang terdaftar secara resmi di Jawa Barat. Dari jumlah tersebut tidak ada ormas yang memiliki ideologi menyimpang dari Pancasila.

Baca Juga:  Pemprov Jabar Raih Predikat Opini WTP Kedelapan Beruntun dari BPK RI

“Kalau faham komunis berusaha bangkit itu lebih terdapat di lingkungan pendidikan, terutama menengah ke atas yang punya kemampuan untuk mengakses berbagai informasi,” kata dia.

Padahal, menurutnya, persoalan ideologi ini sudah selesai dan semua pihak sepakat dengan Pancasila sebagai dasar negara.

“Soal Bhineka Tunggal Ika, soal ideologi Pancasila itu sudah selesai. Nah yang belum selesai itu bagaimana kita mengimplementasikan keberagaman ini menjadi suatu karya nyata di masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga:  Resimen Armed 2/1 Kostrad Tanamkan Cinta Tanah Air kepada Pelajar

Agus melanjutkan, persepsi atau pandangan soal soal Bhineka Tunggal Ika sudah termasuk dengan soal kebebasan berkumpul dan berserikat. Namun demikian, kebebasan ini tetap ada rambu-rambu yang harus dipatuhi bersama.

“Jika sudah melenceng dari aturan dan rambu-rambu, termasuk seperti sekelompok orang yang memaksakan diri untuk menegakan ideologi selain Pancasila harus diamputasi,” kata dia. (Ara)

Jabar News | Berita Jawa Barat