Keren.. Inovasi Alat Pendeteksi Gempa Diciptakan Ahli Geofisika UI

JABARNEWS | DEPOK – Indonesia terletak di zona seismik Asia Tenggara, dan memiliki potensi untuk dihantam bencana gempa bumi. Membuat inovasi Earthquake Warning Alert System (EWAS) merupakan perangkat untuk mendeteksi kehadiran gempa bumi ciptaan Ahli geofisika dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia Dr. Eng. Supriyanto, M. Sc.

“Alat ini dirancang khusus sebagai pengganti panca indera manusia, yang mampu mendeteksi kehadiran bencana gempa bumi,” kata Supriyanto di kampus Universitas Indonesia di Depok, Kamis (29/8/2019).

EWAS, ia menjelaskan, memungkinkan pendeteksian kehadiran gempa bumi secara seketika dan menyampaikan informasi mengenai datangnya gempa dalam waktu kurang dari lima detik kepada warga.

Baca Juga:  Ramalan Zodiak Hari Ini Selasa 8 November 2022

EWAS memanfaatkan sensor getaran, sirene/alarm, dan modul komunikasi gelombang radio untuk mendeteksi getaran dalam kawasan yang luas seperti yang biasa digunakan pada alat komunikasi handy talky.

“Setiap kali terjadi gempa, suara alarm EWAS (bisa) terdengar hingga sudut-sudut desa, sehingga berhasil menyadarkan warga desa untuk secepatnya bereaksi menyelamatkan diri dengan keluar dari bangunan tempat tinggalnya,” kata Supriyanto.

Kecepatan deteksi dan penyampaian informasi mengenai gempa memungkinkan warga segera mengamankan diri dan pemangku kepentingan terkait mengambil langkah cepat untuk mengantisipasi dampaknya.

Baca Juga:  Ramalan Zodiak Keuangan 4 Juni 2022, Pemilik Rasi Bintang Aries dan Taurus

EWAS, yang membutuhkan daya listrik 20 watt, kini telah dipatenkan serta diproduksi dan dipasang di beberapa daerah di Indonesia.

EWAS telah dipasang di wilayah yang pernah kena dampak gempa di Desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat dan Desa Muara-Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Lebak, Banten.

Alat sejenis EWAS yang ada di pasaran harganya relatif mahal karena didatangkan dari luar negeri dan biaya operasional dan perawatannya tinggi.

Baca Juga:  Tips Hemat Uang Agar Tidak Kelabakan Saat Tanggal Tua

Guna menyediakan EWAS bagi masyarakat luas, Supriyanto tengah mendirikan sebuah perusahaan rintisan di bidang teknologi Geosinyal yang dikelola oleh dua dosen dan tiga mahasiswa Universitas Indonesia dengan latar belakang ilmu kebumian dan instrumentasi.

Peneliti Universitas Indonesia membuat EWAS untuk menyediakan perangkat deteksi gempa yang harga serta biaya operasional dan perawatannya lebih rendah. Selain itu cara memasang EWAS tergolong mudah sehingga warga bisa melakukannya sendiri berdasarkan petunjuk pemasangan yang disediakan. (Ara)

Jabar News | Berita Jawa Barat