Wagub Jabar: Melalui MQK Tumbuhkan Minat Baca Kitab Kuning

JABARNEWS | CIREBON – Dalam mengembangkan lembaga pendidikan keagamaan, khususnya pondok pesantren, melalui Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK), Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, masing-masing santri akan menunjukkan kemampuan dalam membaca teks kitab kuning sebagai khazanah klasik dan rujukan umat Islam.

Kitab kuning sendiri, menurut Uu, merupakan produk intelektual ulama yang pada umumnya berisi ajakan untuk mengamalkan Islam dalam bingkai berbangsa dan bernegara.

Baca Juga:  Nekat Mudik Dini Hari, 15 Kendaraan Diputarbalikan di Pos Penyekatan Kadipaten

“Islam harus kita laksanakan secara kultural, secara struktural, dan perjuangan kiai di masa lalu kita teruskan saat ini,” kata Uu saat menghadiri kegiatan MQK di Pondok Pesantren Assalafie Babakan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, Minggu (1/9/2019).

Selain itu, Uu juga menyebut sejumlah program pembangunan keumatan tengah diupayakan oleh Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat (Jabar), di antaranya Satu Desa Satu Hafidz, English for Ulama, One Pesantren One Product (OPOP), dan Kredit Mesra.

Baca Juga:  Penjualan Sapi Qurban di Majalengka Capai Rp 1 Miliar

“English for Ulama agar ahli agama kita bisa mengkomunikasikan Islam yang Wasathiah kepada dunia,” ujar Uu.

Menurut Uu, pesantren juga yang telah dan terus membantu pemerintah dalam pembangunan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Baca Juga:  GP Ansor Siap Dampingi Didin, Si Pemburu Cacing yang Mendekam di Penjara

“Bangunlah badannya, bangunlah jiwanya, akidahnya, yang kuat dan tidak tergoyahkan di segala situasi kondisi. Pesantren punya sejarah hebat,” kata Uu.

Uu juga mengapresiasi lembaga pendidikan pesantren yang berdiri di Indonesia sejak dulu. Pesantren, tambah Uu, menjadi pilar akidah dan benteng moral bangsa. (Red)

Jabar News | Berita Jawa Barat