Kelucuan Tukang Cilok Hendak Beli SIM Petugas Saat Operasi Patuh Lodaya

JABARNEWS | TASIKMALAYA – Beberapa hari yg lalu sempat viral sebuah video pengendara sepeda motor di Tasikmalaya yang ditilang polisi, viral di media sosial. Pasalnya pemotor ini mengaku tidak tahu bentuk, fungsi dan dimana surat izin mengemudi (SIM) dapat diperoleh. Bahkan pengendara tersebut berniat membeli sim milik Polisi agar lolos dari sanksi tilang.

Petugas yang sedang menggelar Operasi Patuh 2019 pun langsung memberikan penjelasan fungsi SIM dan mengapa pengendara harus memilikinya. Bahkan saat berdialog petugas memberikan air mineral dan makanan ringan.

Baca Juga:  SAH Dani Ramdan Resmi Jadi Pejabat Bupati Bekasi

Percakapan petugas dan pengendara dengan aksen sunda yang kental pun menjadi menarik dan mengundang tawa para penyimak video tersebut. Kepada petugas pemotor ini mengaku tidak mengetahui SIM karena baru membeli sepeda motor delapan bulan lalu dengan cara mencicil (kredit)

Setelah ditelusuri, peristiwa ini terjadi wilayah hukum Polres Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Saat itu unit lalu lintas Polsek Singaparna sedang menggelar oprasi keselamatan berkendara di Jalan Raya Sukasukur.

Baca Juga:  Dedi Mulyadi Kumpulkan Kades se-Kabupaten Purwakarta

“Pada dasarnya kami dari Polres Tasikmalaya ditekankan untuk melayani melindungi dan mengayomi masyarakat karena itu tugas pokok Polri. Dibalik penegakan hukum harus berlaku baik, senyum dan sapa dalam melaksanakan tugas,” papar Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Febry Kurniawa Ma’ruf

Dari hasil pemeriksaan, pemotor yang diketahui bernama Kohir, Warga Kertaharja, Taraju, Tasikmalaya, berprofesi sebagai pedagang bakso colok, dan ternyata hanya dibekali surat kepemilikan kendaraan sementara dari kantor pembiayaan.

Baca Juga:  Waduh! 168 Orang Keracunan Makanan Setelah Santap Sajian Hajatan di Lembang

“Namun pihak kepolisian tetap menindak pemotor ini dengan memberikan sanksi tilang,” pungkasnya.

Sementara itu, Kanit Lantas Polsek Singaparna, Ipda Tono S menuturkan, bahwa video tersebut bukan rekayasa.

“Kejadian itu apa adanya dan spontanitas anggota yang sedang melakukan pemerikasan surat-surat kendaran, dan ternyata pemotor tersebut tidak tahu, bentuk, fungsi dan dimana dibuat,” terangnya. (Red)

Jabar News | Berita Jawa Barat