Krisis Air Bersih, Warga Kadipaten Cuci Pakaian di Air Sungai Keruh

JABARNEWS | MAJALENGKA – ‎Puncak musim kemarau sejak beberapa bulan terakhir mengakibatkan sejumlah daerah di Indonesia mulai mengalami krisis air bersih. Salah satunya Desa Cipaku Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka kesulitan untuk mendapatkan air bersih.

Sudah tiga pekan lamanya, sumur gali yang ada di pemukiman warga, rata-rata sudah menipis airnya. Bahkan beberapa sumur sudah mengering. Pihak desa mencatat ada dua RT yang mengalami krisis air bersih.

Baca Juga:  Sebut Demokrat di Bawah AHY Jadi Seksi, Ini Alasan Cellica Nurrachadiana

Salah seorang warga, Ibu Rumah Tangga setempat, Misrah (49) mengatakan ‎diakuinya, ia kesulitan untuk mencuci dan mandi karena terbatasnya air. Sehingga sebagian warga memanfaatkan genangan air dekat sungai Cideres yang airnya juga terlihat keruh untuk mencuci pakaian.

“Sumur-sumur di tempat saya sudah menipis airnya. Jadi kita gunakan genangan air sungai ini. Keruh sih, tapi mau bagaimana lagi,” ungkapnya, Selasa (3/9/2019).

Baca Juga:  Konferwil AMSI DKI Jakarta Lahirkan Rikardo Somba Sebagai Ketua Terpilih

Misrah menambahkan sementara untuk kebutuhan minum dan memasak ia membeli air galon atau isi ulang. Pihaknya berharap ada bantuan dari pemerintah untuk pemenuhan kebutuhan air bersih.

“Kami berharap segera turun hujan. Dan minta ada bantuan air bersih untuk warga Cipaku, kami sudah kesulitan,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Cipaku, Suharya membenarkan bahwa di wilayah desanya ada dua rukun tetangga (RT) yang mengalami dampak musim kemarau atau kekeringan. Pihaknya masih mencatat dan mengumpulkan data kepala keluarga yang saat ini mengalami krisis air bersih.

Baca Juga:  Besok Sekolah di Kabupaten Bogor Gelar Pembelajaran Tatap Muka

“Untuk mencuci pakaian, akhirnya warga terpaksa menggunakan air sungai Cideres yang keruh‎, karena memang sulit untuk mendapatkan air dari sumur. Yang saat ini kebanyakan sudah mengering,” ungkapnya. (Rik)

Jabar News | Berita Jawa Barat