Gerakan Petisi Rakyat Untuk Menilai Airlangga

JABARNEWS | JAKARTA – Mosi tidak percaya yang dilayangkan kepada Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto masih akan terus berlanjut. Bahkan, Pengurus Pleno DPP Partai Golkar Sirajuddin Abdul Wahab mengatakan para pengurus pleno akan membuat Petisi Rakyat untuk menilai kepemimpinan Airlangga dalam memimpin Partai Golkar.

“Petisi ini kita maksudkan untuk menyerap aspirasi rakyat dan bagaimana persepsi rakyat yang memilih Partai Golkar terhadap kepemimpinan Partai Golkar di bawah Ketua Umum Airlangga Hartarto. Kami akan siapkan semua poin-poin petisinya, sehingga memudahkan rakyat untuk memahami tujuan dan substansi daripada petisi tersebut,” ujar Sirajuddin kepada wartawan, Selasa (3/9/2019).

Baca Juga:  Emak-Emak Pelaku Kampanye Hitam Jokowi Divonis Enam Bulan Penjara

Sirajuddin menuturkan, pihaknya akan mengajak seluruh elemen muda Partai Golkar diseluruh Indonesia, untuk ikut terlibat dan aktif mendukung gerakan Petisi ini. Petisi akan digelar minimal pada 10 provinsi di Indonesia.

“Kita akan menjemput bola dalam melakukan Petisi Rakyat ini. Kami akan road show ke 10 (sepuluh) Provinsi di Indonesia dengan melibatkan para kaum milenial Partai Golkar untuk berpartisipasi aktif. Dari petisi ini kita akan tahu bagaimana penilaian rakyat atas kepemimpinan Airlangga selama ini,” urainya.

Baca Juga:  Panagihan Pajak Air Permukaan di Pemprov Jabar Jadi Sorotan KPK, Kenapa?

Sirajuddin menandaskan situasi Partai Golkar saat ini sudah masuk level mengkhawatirkan. Kepemimpinan Airlangga, semakin menjauhkan Partai Golkar sebagai partai modern, partai yang menjunjung tinggi asas keterbukaan, demokratisasi serta aspiratif.

“Realita ini tidak bisa kita tutup-tutupi lagi. Rakyat pemilih Partai Golkar harus tahu, bagaimana buruknya tata kelola dan manajemen Partai,” tegasnya.

Sirajuddin menambahkan, dalam sejarah Partai Golkar, baru kali ini Ketua Umum Partai Golkar mendapatkan mosi tidak percaya dari pengurus. Mosi tidak percaya diberikan karena Airlangga lebih dari satu tahun lebih tidak melaksanakan Rapat Pleno ditingkat DPP Partai Golkar.

Baca Juga:  Lima Inovasi Jabar Ini Berpeluang Kembali Raih Budhipura

“Semua kebijakan yang diambil oleh Airlangga, diputuskan oleh segelintir orang tanpa melewati mekanisme rapat yang diatur dalam Tata Kerja Partai Golkar. Ini jelas melanggar AD/ART Partai Golkar. Sikap seperti ini tidak boleh dibiarkan berlarut,” tandasnya. (Odo)

Jabar News | Berita Jawa Barat