GP Ansor Gelar PKN VII di Ponpes Asuhan Maruf Amin

JABARNEWS | JAKARTA – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda Ansor, Yaqut Cholil Qoumas, mengatakan pihaknya akan menggelar Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) VII di pondok pesantren asuhan KH Ma’ruf Amin, wakil presiden terpilih 2019-2024.

Peserta PKN VII yang merupakan jenjang tertinggi di Ansor itu dipilih melalui proses seleksi yang sangat ketat. Penentuan peserta ditetapkan tim instruktur dan jajaran pimpinan Ansor.

“Lewat PKN ini kami merekrut kader-kader muda Ansor dan Nahdlatul Ulama (NU) dengan latar belakang dan spesifikasi tertentu di berbagai bidang,” katanya, Senin (2/9/2019).

Baca Juga:  BMKG: Wilayah yang Berpotensi Diterjang Cuaca Ekstrem di Jawa Barat Selama Maret 2023

Adapun PKN VII itu digelar di Pondok Pesantren An Nawawi, Tanara, Kabupaten Serang, Banten, asuhan KH Ma’ruf Amin.

Gus Yaqut berharap para peserta PKN dari seluruh Indonesia itu nantinya mampu menjawab kebutuhan organisasi dan bangsa ini di masa depan.

Dia mengatakan PKN yang digelar pada 3-7 September 2019 tersebut akan diikuti 130 kader Ansor seluruh Indonesia. Acara rencananya dibuka langsung KH Ma’ruf Amin.

Baca Juga:  Terus Bertambah, Total Kasus Covid-19 di Indramayu Tembus 5.032 Orang

Menurut Gus Yaqut, bangsa Indonesia di masa mendatang sangat membutuhkan sosok-sosok muda yang berjiwa tangguh dan mampu bertindak cermat dalam mengatasi persoalan yang kian kompleks. Pemimpin yang tangguh tidak sekadar mumpuni secara intelektual, tetapi juga matang dalam spiritual dan emosionalnya.

Untuk menjawab kebutuhan tersebut, dia mengatakan PP GP Ansor tak henti menggembleng kader-kader terbaiknya agar selalu siap menjadi pemimpin bangsa di masa depan.

Dia mengatakan terdapat tiga tantangan bangsa pada lima tahun mendatang, yakni munculnya generasi baru, digitalisasi segala aspek kehidupan dan tren intoleransi serta radikalisme.

Baca Juga:  DPRD Jabar Minta Pembangunan SPPBE PT Jabar Energi Harus Segera Diselesaikan

“Selain harus siap menghadapi tantangan tersebut, GP Ansor juga harus tetap konsisten meneguhkan sikap sebagai pengawal eksistensi Islam ‘ahlussunnah waljamaah an nahdliyah’ dan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” katanya.

GP Ansor, lanjut dia, juga dituntut mampu menganalisa dengan cermat berbagai tantangan tersebut dan merumuskan langkah yang taktis dan strategis guna menjawab kebutuhan zaman. (Ara)

Jabar News | Berita Jawa Barat