JABARNEWS | JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mencatat sebanyak 555.000 Uniform Resource Locator (URL) digunakan untuk menyebarkan kabar bohong atau hoaks soal konflik di Papua.
"Dari jumlah tersebut, URL yang paling banyak disebar lewat media sosial yakni Twitter" ujar Menkominfo Rudiantara di Gedung Kemkominfo, Jakarta, Selasa malam (3/9/2019).
Hingga 1 September kemarin, platform Twitter dari 555.000 [URL], akun asli posting yang mention itu ada 100.000 lebih.
Rudiantara menyatakan pihaknya menemukan akun-akun twitter tersebut berasal dari luar negeri, yakni salah satu negara di Eropa meski jumlahnya tak sebanyak dibandingkan akun dari dalam negeri.
"Bukan dari warga negara tersebut (Eropa), tetapi dari [lokasi] negara tersebut, hal ini dilihat dari tracking mention-nya," kata Rudi.
Halaman selanjutnya 1 2
"Dari jumlah tersebut, URL yang paling banyak disebar lewat media sosial yakni Twitter" ujar Menkominfo Rudiantara di Gedung Kemkominfo, Jakarta, Selasa malam (3/9/2019).
Baca Juga:
Sektor Usaha Terdampak Covid-19, Toto Purwanto: Harus Segera Dibantu Permodalan
Pembebasan Lahan Tol Cisumdawu Ditargetkan Selesai Bulan Depan
Hingga 1 September kemarin, platform Twitter dari 555.000 [URL], akun asli posting yang mention itu ada 100.000 lebih.
Rudiantara menyatakan pihaknya menemukan akun-akun twitter tersebut berasal dari luar negeri, yakni salah satu negara di Eropa meski jumlahnya tak sebanyak dibandingkan akun dari dalam negeri.
"Bukan dari warga negara tersebut (Eropa), tetapi dari [lokasi] negara tersebut, hal ini dilihat dari tracking mention-nya," kata Rudi.
Halaman selanjutnya 1 2