Divisi Infanteri 1 Kostrad Gelar Latihan Gulben Karhutla di Purwakarta

JABARNEWS | PURWAKARTA – Komandan Resimen Armed 2/1 Kostrad, Letkol Arm Johanes Toar Pioh menghadiri upacara pembukaan penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan (Gulben Karhutla), Rabu (4/9/2019).

Kegiatan Gulben Karhutla tersebut diselenggarakan oleh Divisi Infanteri 1 Kostrad di lapangan Batalyon Armed 9/2/1 Kostrad Purwakarta.

Latihan yang akan digelar selama 3 hari kedepan merupakan wujud kesiapsiagaan dan upaya meningkatkan kemampuan khusus prajurit dalam menangani Gulben Karhutla secara benar, prosedural dan profesional.

Dalam sambutannya, Panglima Divisi Infanteri 1 Kostrad, Mayjen TNI Agus Rohman, mengatakan tujuan dari pelatihan ini agar peserta mengerti dan mampu melaksanakan tugas penanggulangan bencana kebakaran jika dibutuhkan sewaktu-waktu, dihadapkan dengan kondisi kemarau yang berkepanjangan.

Baca Juga:  Ramalan Zodiak Sagitarius 5 April 2022, Tetaplah Hati-hati Dalam Menjalani Hubungan

“Pada musim kemarau tentunya dampak kebakaran dalam skala besar bisa terjadi setiap saat,” kata Agus dihadapan peserta apel.

Dalam setiap penanggulangan bencana, lanjut Pangdiv 1 Kostrad, diperlukan sinergitas dan kesatuan komando serta koordinasi yang melekat antar-aktor kemanusiaan.

“Melalui latihan ini, nantinya peserta akan diberikan berbagai macam gambaran dan permasalahan aktual tentang bencana alam yang memerlukan pemecahan secara komprehensif dan terintegrasi,” ujarnya.

Kepada seluruh peserta pelatihan, Agus berpesan, agar bersama-sama melestarikan alam dengan cara menjaga lingkungan, dan melakukan penghijauan.

“Kita bersama jaga alam ini, untuk antisipasi Karhutla, kita sama-sama mengingatkan agar tidak membakar disembarang tempat agar resiko kebakaran tidak terjadi,” ucapnya.

Baca Juga:  Delapan Orang Diamankan Bersama Yana Mulyana, KPK Tetapkan Enam Orang Jadi Tersangka

Terpisah, Komandan Resimen Armed 2/1 Kostrad, Letkol Arm Johanes Toar Pioh mengatakan, apel dan simulasi ini sangat penting dilakukan sebelum terjadinya kejadian kebakaran lahan dan hutan.

“Sehingga saat kebakaran itu benar-benar terjadi, kita semua sudah memiliki dasar tentang apa apa yang harus dilakukan,” kata Johanes.

Danmen menambahkan, penanganan kebakaran hutan harus melibatkan semua pihak apalagi di musim kemarau ini.

Selain TNI-Polri, keterlibatan berbagai unsur masyarakat baik relawan, perguruan tinggi, ulama, dan juga tokoh masyarakat serta budayawan juga penting untuk mencegah terjadinya kebakaran.

Baca Juga:  Isolasi Hari ke-12, Bagaimana Kondisi Yana Mulyana Sekarang?

“Kebakaran merupakan salah satu ancaman yang berbahaya dan dapat mengakibatkan kerugian harta, benda bahkan nyawa serta korban lainnya, jika kita tidak waspada maka akibatnya akan fatal, lakukan upaya yang tepat dalam mencegah bahaya kebakaran dan upayakan juga untuk tidak panik. Maka dari itu mari bersama-sama menjaga lingkungan kita,” ucapnya.

Untuk diiketahui pelatihan ini, diikuti berbagai instansi seperti TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Barat (BPBD JABAR), Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Kabupaten Purwakarta, Satpol PP Kabupaten Purwakarta, LSM, Pramuka, pelajar SMK dan masyarakat. (Gin)