Mbah Mijan: Ada Janji Belum Ditepati di Tol Cipularang

JABARNEWS | PURWAKARTA – Kecelakaan beruntun di tol Cipularang menyisakan duka, menimbulkan berita dan memunculkan cerita. Musibah di jalan raya memang lumrah terjadi, penyebabnya adalah human error, kondisi kendaraan kurang fit, atau jalan yang berupa turunan maupun kelokan.

Namun, kecelakaan beruntun itu juga membuaT ahli spiritual yang juga pengusir roh halus, peramal artis hingga aktor, Mbah Mijan, punya cara berbeda memandang musibah kecelakaan maut di tol Cipularang, Senin (2/9/2019) lalu.

Kecelakaan beruntun itu juga membuat pria kelahiran Desa Wanadadi, Buayan, Kebumen Jawa Tengah 21 April 1984 ini teringat dengan sebuah kisah horor di kawasan tersebut.

Baca Juga:  Dokter Raffi Ghani Berduel Dengan Muhammad Natshir

Tanpa mengurangi rasa duka, Mbah Mijan menduga kecelakaan maut yang terjadi di Tol Cipularang memang berkaitan dengan kejadian mistis. Menurut penuturan pegawai Jasa Marga yang saya temui, dalam sehari semalam tiga kali terjadi kecelakaan di KM 91- 92, puncaknya siang hari pukul 12.30 WIB.

“Tol Cipularang dari KM 90 hingga 100, masuk dalam kawasan Gunung Hejo, atau yang dikenal sebagai tempat petilasan Eyang Prabu Siliwangi. Tanda Petisalan, berupa makam yang ditutup Kain Putih. Masyarakat sekitar percaya, Gunung Hejo adalah tempat bertapanya Eyang Prabu,” ungkap Mbah Mijan, dilansir dari laman jpnn.com, belum lama ini.

Baca Juga:  Tips Bisnis Kecantikan Di Masa PPKM Darurat

Pria dengan nama lahir Samijan ini menyebutkan, saat pembangunan jalan tol, salah satu kontrakor berjanji kepada Juru Kunci Gunung Hejo untuk membuatkan akses, tetapi diingkarinya. Cerita itu berkembang di tengah masyarakat. Ada janji yang tidak ditepati.

Hal itulah yang sering mengakibatkan area itu memakan korban. Janji tinggal janji, jalur khusus menuju petilasan Gunung Hejo urung dibuat hingga Sang Juru Kunci pun murka. Sebelum meninggal Juru Kunci sempat mengeluarkan sumpah serapah.

Baca Juga:  Buaya Di Sungai Cisangkuy Itu Peliharaan Warga

“Sejak itu, tak sedikit para pengendara yang bercerita tentang keberadaan sosok wanita berbaju putih,” kata Mbah Mijan.

Mbah Mijan melanjutkan, selain sosok itu, ada gerbang besar kerajaan gaib yang dijaga ular raksasa, kadang terlihat oleh orang yang memiliki kepekaan mata batin.

“Musibah adalah takdir, musibah sebagai pengingat agar kita senantiasa berdoa saat bepergian. Kecelakaan di Purwakarta banyak menelan korban. Semoga tak ada kaitannya dengan sumpah-sumpahan si Beringin Purwakarta,” ucapnya. (Red)