Ribuan Nelayan Terdampak Peristiwa Tumpahan Minyak di Karawang

JABARNEWS | KARAWANG – Ribuan nelayan terdampak tidak melaut selama terjadinya peristiwa tumpahan minyak milik PT Pertamina.

Selain itu, 1.689 perahu berbagai ukuran juga ikut terbengkalai di 11 muara sungai.

“Dampak dari tumpahan minyak sesuai data dari tim khusus ada 7.782 nelayan, naik juragan kapal dan anak buah kapal menganggur hingga sekarang,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Hendro Subroto, diansir dari laman jpnn.com, Senin (9/9/2019)

Baca Juga:  Soal Pelayanan ATR/BPN, PPC Komentari Tanah Eks HGU di Sukaluyu Cianjur

Sementara, mayoritas , memang berprofesi sebagai nelayan. Namun, apa jadinya jika mereka tidak bisa lagi melaut akibat pencemaran minyak. Padahal, sejak kecil mereka sudah dibawa orang tuanya melaut karena jarang bersekolah hingga bangku kuliah.

Salah satu warga Sungaibuntu, Kecamatan Pedes, Karawang, Risban (53), yang berprofesi sebagai nelayan mengatakan, ia mengaku dari kecil sudah dibawa nyari ikan, soalnya dulu orang disekitarnya jarang yang sekolah. Makanya kegiatannya mencari ikan.

Baca Juga:  Ternyata Karena Ini Pembuatan Paspor Tinggi di Kantor Imigrasi Sukabumi

“Keseharian saya mencari ikan untuk menafkahi istri dan kelima anak. Meski penuh bahaya semisal badai, itu tidak jadi soal,” katanya.

Risban menceritakan, kebiasaan warga Sungaibuntu, berangkat berangkat pada subuh pulang pukul dua siang. Ada juga yang berangkat malam pulang pagi.

Baca Juga:  Belum Ada Pernyataan, Siapkah Dedi Mulyadi Maju di Pilgub Jabar 2024?

“Kami mencari ikan atau udang tidak sampai satu hari atau berhari-hari,” ucapnya.

Ade (29) nelayan lainnya mengatakan, sebelum peristiwa tumpahnya minyak milik Pertamina hasil tangkapan sehari biasanya dapat 50 kilogram.

“Saya pertawa kali ikut mencari ikan berusia 17 tahun,” kata Ade. (Red)