FPK Bekasi: Ada 4 Kecamatan Rawan Konflik Antar Etnis

JABARNEWS | BEKASI – Sebagai negara majemuk dengan beragam suku, ras, agama dan golongan, Indonesia menjadi negara paling rawan terhadap konflik SARA. Perbedaan pandangan antar kelompok masyarakat di suatu wilayah kerap menjadi pemicu pecahnya bentrok antar mereka.

Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mendeteksi setidaknya ada empat kecamatan di wilayahnya yang rawan konflik antar etnis.

Baca Juga:  November, Stadion GBLA Bisa Kembali Digunakan

“Dari total 23 kecamatan se-Kabupaten Bekasi, potensi kerawanan konflik antar etnis ada di Kecamatan Cikarang Barat, Cibitung, Tambun Selatan dan Kecamatan Cikarang Selatan,” ujar Wakil Ketua FPK Kabupaten Bekasi, Sardi di Cikarang.

Menurut dia, potensi persinggungan antar etnis di empat kecamatan rawan se-Kabupaten Bekasi itu skalanya masih aman. Kecamatan itu banyak dihuni multi etnis, bahkan dihuni oleh warga negara asing. Selasa (10/9/2019).

Baca Juga:  Ridwan Kamil Beberkan Tiga Syarat Indonesia Jadi Negara Adidaya, Apa Saja?

“Hanya letupan kecil antar etnis itu pun masih bisa diselesaikan dan dihindari,” katanya.

Sardi melanjutkan potensi konflik antar etnis tidak hanya dipicu oleh persoalan perbedaan suku, agama, ras dan adat saja melainkan juga faktor ekonomi.

Baca Juga:  Prajurit TNI Bantu Rehab Rumah Warga

“Kalau di sini (Kabupaten Bekasi) kecenderungannya lebih besar ke faktor ekonomi yang berpotensi memunculkan konflik antar etnis. Sejauh ini masih bisa diredakan sebelum memuncak,” kata Sardi.

Pihaknya juga telah membentuk tim khusus yang bertugas melakukan sosialisasi agar keharmonisan antar etnis dapat terus terjalin di empat kecamatan rawan itu. (Ara)