Tercatat 94 ODHA di Cianjur, Mayoritas Perilaku LSL

JABARNEWS | CIANJUR – Warga Cianjur perlu mewaspadai tren penyebaran penyakit HIV/AIDS. Pasalnya, tren penyebaran saat ini dari data penderita bergeser dari jarum suntik kepada penyebaran seks bebas.

“Paling tinggi LSL, ibu rumah tangga, pekerja seks komersial dan beberapa kelompok lain,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Cianjur, Neneng Efa Fatimah pada wartawan Minggu (15/9/2019).

Dinas Kesehatan Cianjur, Jawa Barat, mencatat hingga September terdapat 94 orang dengan HIV/AIDS (ODHA) baru, sebagian besar pelaku hubungan seks menyimpang laki-laki seks laki-laki (LSL), yakni 40 persen.

Baca Juga:  Kendarai Bentor, Ternyata Pria Asal Pematang Siantar Ini Bawa Narkoba

Angka tersebut ungkap dia, kemungkinan akan terus bertambah karena ada waktu tiga bulan hingga akhir tahun untuk melakukan pemeriksaan dan pendampingan terhadap pengidap HIV/AID.

“Kemungkinan jumlah penderita baru akan melebihi dari pendataan tahun 2018 dengan total 124 ODHA. Sedangkan tahun 2017 tercatat ada 168 ODHA, 86 orang diantaranya pelaku seks menyimpang atau gay,” katanya.

Pendataan terhadap ODHA sudah dilakukan sejak tahun 2005 sampai 2016 tercatat ada 655 ODHA di Cianjur dengan pengelompokan pengidap HIV/AIDS sebagian besar dari pelaku penyimpangan terutama LSL.

Baca Juga:  Warga Depok Antusias Selfi Lukisan 3 Dimensi

“Persentase setiap tahunnya menyumbang 40 persen ODHA baru dari pelaku LSL, disusul ibu rumah tangga, pekerja seks komersial dan lainnya, sedangkan dari kelompok usia, mayoritas ODHA berada direntang usia 30-45 tahun dengan 20 persen.

Sedangkan terkait adanya ASN di lingkungan Pemkab Cianjur yang mengidap HIV/AIDS, pihaknya belum memiliki data karena selama ini tidak mengklasifikasi data mengani profesi.

“Kami tidak menutup kemungkinan ada ODHA di lingkungan ASN di Pemkab Cianjur, termasuk di lingkungan profesi lainnya karena HIV/AIDS tidak terpaku pada siapa dan apa profesinya,” kata Efa.

Baca Juga:  Baru Dilantik, Bupati Cianjur Dapat Kado Terindah WTP dari BPK

Ia menuturkankan, data yang diperoleh setiap tahun akan dijadikan dasar untuk penanganan masalah HIV/AIDS, sehingga tahun 2030 dapat mengejar target triple zero atau program tidak ada lagi ODHA baru, zero diskriminasi dan zero kematian akibat HIV/AIDS.

Tren penyebaran penyakit ini diakui berubah, setelah sebelumnya penyakit ini banyak didominasi penyebarannya melalui jarum suntik Narkoba. Sehingga perilaku seks bebas menjadi perhatian agar masyarakat bisa lebih waspada. (Ara)