Hujan Interupsi Rapat Paripurna DPD Ricuh

JABARNEWS | JAKARTA – Hujan interupsi membanjiri suasana rapat paripurna DPD hingga terjadi kericuhan, Rabu (18/9/2019). Masing-masing anggota DPD berteriak dengan menyalakan pengeras suara di meja masing-masing. Rapat tak semakin terkontrol karena para senator saling berbicara.

Kericuhan pecah dalam rapat paripurna DPD. Insiden berawal saat sejumlah senator yang memprotes rapat paripurna digelar tanpa adanya rapat di Badan Permusyawarahan (Bamus).

Baca Juga:  Disdik Jabar Ditutup Akibat Temuan Covid-19, Ridwan Kamil: Banyak Yang Terpapar

Rapat paripurna hari ini beragendakan pengesahan tata tertib DPD. Selain itu, paripurna juga membahas penyampaian ikhtisar hasil pemeriksaan semester (IHPS) 2019, penyerahan laporan hasil penyerahan (LHP), dan pengesahan keputusan DPD.

Cekcok muncul ketika Wakil Ketua DPD A‎hmad Muqowam baru saja membuka rapat paripurna. Anggota DPD daerah pemilihan (dapil) Sulawesi Tengah Nurmawanti Dewi Bantilan tiba-tiba menyela.

Baca Juga:  Wacana Perubahan Nama Jabar Jadi Provinsi Sunda, Ini Kata Ridwan Kamil

“Interupsi pimpinan. Ini tidak sesuai dengan tata tertib,” ucap Dewi dengan suara lantang di ruang rapat paripurna DPD, dilansir dari laman medcom.id, Rabu (18/9/2019).

Namun, Muqowam tidak menggubris permintaan interupsi itu. Ia tetap melanjutkan pidatonya untuk membuka rapat paripurna DPD. “Interupsi nanti saja, dengarkan ini dulu,” kata Muqowam.

Ada juga anggota DPD yang kesal ingin interupsi, tetapi pengeras suara miliknya tidak berbunyi. Senator itu meminta supaya Sekretariat Jenderal DPD bertanggung jawab.

Baca Juga:  Ridwan Kamil: Mari Maksimalkan Penggunaan Hak Suaranya di Pilkada 2020

Situasi semakin memanas. Bahkan, anggota DPD dapil Sulawesi Utara Benny Rhamdani terlihat sempat beradu fisik dengan anggota DPD dapil Sulawesi Barat Asri Anas.

Benny tampak mendorong Asri Anas. Para anggota senator lainnya sampai turun tangan guna menengahi. (Red)