KPAI Sarankan Siswa di Daerah Terpapar Kabut Asap Belajar Via Online

JABARNEWS | BANDUNG – Sejumlah daerah seperti Riau, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah, diselimuti kabut asap tebal akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Kondisi tersebut terpaksa membuat Pemerintah Daerah setempat meliburkan sekolah. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan keprihatinnya.

“Kabut asap yang melanda sebagian Sumatera dan Kalimantan telah membahayakan dan menyebabkan masyarakat, khususnya kelompok rentan, seperti ibu hamil, bayi, anak-anak usia balita dan juga anak-anak SD sampai SMA/sederajat mengalami situasi sesak nafas, sakit tenggorakkan, batuk berkepanjangan, demam, dan iritasi mata,” jelas Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti.

Baca Juga:  Ini Alasan 4 Paslon Pilgub Ajak Masyarakat Tak Golput

Dikatakannya kualitas udara yang tidak sehat dan wilayah yang masih diselimuti kabut asap tipis dengan jarak pandang satu kilometer pada pukul 07.00 pagi dan pada pukul 10.00 pagi masih berasap dengan jarak pandang 2,2 kilometer, mengakibatkan sejumlah daerah mengeluarkan peringatan pada warganya agar mengurangi aktivitas di luar rumah, terutama bagi anak-anak.

“Beberapa daerah, seperti kota Pekanbaru meliburkan sekolah sejak Selasa, (10/9/2019), bahkan sampai diperpanjang karena kualitas udara yang tidak juga membaik hingga Sabtu, 14 September 2019,” ujar Retno Listyarti, dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Senin (16/9/2019).

Baca Juga:  Kota Sukabumi Kembali Berstatus Zona Kuning

Atas kondisi tersebut, Retno pun mendorong pihak sekolah terutama para guru dan Kepala Sekolah agar menyiapkan strategi pembelajaran berbasis online atau menggunakan aplikasi di internet.

Cara ini agar seluruh peserta didik di wilayah bencana asap tetap dapat mengikuti pembelajaran tanpa harus keluar rumah atau dengan belajar di rumah.

Baca Juga:  Satu Tahun Jadi Buronan, Pria Ini Akhirnya Ditangkap Polisi

“Cara yang sederhana, para walikelas dan siswa dapat membentuk grup per kelas, tugas-tugas dari para guru bidang studi dapat dikirimkan melalui grup Whatsapp. Bagi yang tidak paham tugas tersebut, dapat berdiskusi dengan gurunya langsung atau japri,” terangnya.

KPAI juga mendorong para orangtua untuk memfasilitasi paket internet anak-anaknya untuk keperluan pembelajaran online. Para orangtua juga wajib mendampingi, membimbing dan mengawasi anak-anaknya selama anak belajar di rumah akibat bencana kabut asap karhutla. (Kis)