Cirebon Punya Bus Kontes Curhat Untuk yang Galau dan Punya Masalah

JABARNEWS | CIREBON – Dirangkaikan dengan Hari Jadi Cirebon yang ke-650 Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon, melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSPPPA) meluncurkan layanan Konseling Tentang Segala Hal, Media Curhat Offline dan Online (Kontes Curhat) upaya membuat warga lebih bahagia.

Wali Kota Cirebon, Nasrudin Azis menyambut baik diluncurkannya layanan “Kontes Curhat” oleh Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSPPPA) Kota Cirebon. Minggu (22/9/2019).

Baca Juga:  Rangganis, Opsi Pasien RSHS Dari Luar Kota yang Perlu Menginap

“Ini terobosan dari mereka, sesuatu yang berbeda. Saya berharap, warga Kota Cirebon bisa memanfaatkan keberadaan Bus Kontes Curhat tersebut dengan sebaik-baiknya,” kata Azis.

Keberadaan layanan “Kontes Curhat” kata Azis, baik secara luring maupun maupun diyakini bisa membuat warga Kota Cirebon lebih bahagia. Warga yang bahagia akan lebih produktif.

“Warga yang produktif bisa membangun Kota Cirebon lebih baik lagi. Kita semua berharap warga Cirebon ke depannya lebih bahagia,” ujarnya.

Baca Juga:  Aher: Lanjutkan Kerjasama Dengan Daegu

Sementara itu, Kepala DSPPPA Kota Cirebon, Iing Daiman mengatakan Layanan ‘Kontes Curhat’ diluncurkan untuk warga Kota Cirebon dan dengan penyediaan layanan secara luring (offline) dan daring (online), diharapkan warga lebih bahagia.

“Untuk layanan yang luring atau ‘offline’, pihaknya menyiapkan kendaraan ‘Bus Kontes Curhat’ di minggu pertama setiap bulannya di areal CFD Jalan Siliwangi. Kemudian pada minggu keempat setiap bulannya kita pindahkan ke area CFD di kawasan olahraga Bima,” lanjutnya.

Baca Juga:  Bursa Pertukaran Inovasi Desa di Tangerang Dihadiri pihak World Bank

Bagi yang malu secara luring, karena harus datang sendiri ke “Bus Kontes Curhat”, pihaknya juga menyiapkan layanan curhat secara daring. Yaitu dengan mengunduh aplikasi ‘Kontes Curhat’ di telpon pintar yang dimiliki.

“Total ada 35 konselor profesional terdiri dari lima kelompok yang disiapkan untuk menerima curhat dari warga. Mulai dari dokter, ulama, pendeta, psikolog, ahli hukum dan ahli sosial,” tandasnya. (Ara)