Puluhan Mahasiswa Pingsan Saat Demo, Ini Kata Dokter

JABARNEWS | BANDUNG – Sekitar 87 mahasiswa mendapat pertolongan medis petugas Dinas Kesehatan bersama PMI Kota Bandung usai pingsan akibat perut kosong belum diisi makanan saat menggelar aksi di depan gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, Senin (23/9/2019).

“Kebanyakan mahasiswa yang pingsan karena sebelumnya tidak sarapan. Dari pagi sampai malam tidak sarapan,” kata Dokter Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, dr Andre Herdian saat ditemui di kampus Unisba Jalan Tamansari, Kota Bandung.

Baca Juga:  Lakukan Pungli, Ratusan 'Pak Ogah' Diciduk Polisi

Sebelumnya sekira pukul 18.30 WIB, kerusuhan pecah saat ribuan mahasiswa yang mencoba masuk ke kantor DPRD Jawa Barat dibarikade oleh aparat kepolisian. Mahasiswa kemudian mencoba mendorong aparat kepolisian yang memakai tameng. Akhirnya kerusuhan terjadi dengan diawali adu pukul antara mahasiswa dan aparat kepolisian saat saling mendorong.

Dengan lamanya waktu dalam melakukan aksi, mahasiswa diimbau untuk membekal makanan maupun minuman agar kesehatan tidak terganggu. Hal tersebut diungkapkannya dalam kapasitasnya sebagai dokter, meskipun sebenarnya ia lebih menyarankan untuk tidak melakukan tindakan yang dapat mengancam keselamatan.

Baca Juga:  Purwakarta Masuk PPKM Level 2, Ambu Anne: Masyarakat Jangan Lengah Prokesnya

“Jelas wajib sarapan, kalau tidak, bawa bekal manis, bawa minuman manis,” kata dia.

Karena menurutnya banyak juga mahasiswa yang mengalami trauma fisik karena tersemprot air dari water canon. Dengan kondisi tubuh yang tidak fit karena perut kosong, maka saat terkena air, kondisi tubuh akan menurun.

“Ada yang kena pentungan, ada juga yang terbentur kaleng gas air mata yang belum meledak kena kepalanya, yang syok juga banyak,” katanya.

Baca Juga:  Bamsoet Sesalkan Pemecatan Ketua DPD Partai Golkar Kota Cirebon

Hingga kini sejumlah mahasiswa yang butuh pertolongan medis tambahan telah dirujuk ke sejumlah rumah sakit di Bandung. Sebelumnya pertolongan medis di Universitas Islam Bandung (Unisba) yang menjadi tempat evakuasi.

Sementara itu, Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi mengatakan ada 9 aparat kepolisian yang terluka akibat bentrokan yang terjadi di DPRD Jabar. Mereka telah dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih. (Ara)