Volume Air Waduk Jatiluhur Menyusut

JABARNEWS | PURWAKARTA – Musim kemarau yang panjang di tahun 2019 ini membuat volume air di Waduk Ir Djuanda (Jatiliuhur), berangsur menyusut.

Selain faktor cuaca, penyusutan terjadi karenakan kebutuhan air ke wilayah hilir juga cenderung meningkat. Namun menurut pengelola air yang dalam hal ini adalah Perum Jasa Tirta (PJT) II Jatiluhur mengklaim penyusutan ini terbilang normal.

Menurut, Direktur Utama PJT II Jatiluhur, U Saefuddin Noer, jika musim kemarau tahun ini cukup berdampak terhadap penurunan Tinggi Muka Air (TMA) di Jatiluhur.

Baca Juga:  Dishub: Pemindahan Terminal Ledeng Akan Dikaji Terlebih Dahulu

Saat ini, kata dia, elevasi TMA berada di level 93,16 Mdpl atau berada di bawah batas normal, yakni 94,18 mdpl.

“Namun demikian, kami pastikan ketersediaan air untuk kebutuhan air baku dan irigasi ke wilayah hilir masih cukup aman,” ucapnya.

Hingga saat ini, Saefuddin menambahkan, pihaknya belum perlu melakukan rekayasa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau yang lebih dikenal dengan sebutan hujan buatan untuk menormalisasi debit air di waduk tersebut. Kendati, kemarau tahun ini cukup ekstrim dan berdampak cepat terhadap penurunan air.

Baca Juga:  IJTI Karawang Sosialisasikan Pemilu 2019 melalui Gowes Bersama

“TMC ini, dilakukan apabila kondisi TMA di Waduk Jatiluhur menyentuh di level kritis. Yakni, dibawah 90 mdpl,” ungkapnya.

Jadi pada prinsipnya, lanjut Saefuddin, sampai saat ini air di waduk buatan ini masih cukup aman. Karena, suplai air ke hilir juga tidak ada masalah. Bahkan, kebutuhan Pertanian dan untuk air baku pun masih terpenuhi.

Baca Juga:  Penampilan Perdana Raline Shah Di Film Bergenre Drama Komedi

Adapun upaya yang saat ini telah dilakukan, salah satunya dengan memanjatkan doa kepada sang pencipta melalui salat istisqo. Upaya meminta hujan ini, serentak dilakukan oleh seluruh jajaran PJT II di berbagai wilayah.

“Semoga, melalui ikhtiar bersama ini, Allah SWT segera mencurahkan berkahnya melalui hujan. Supaya, dampak musim kemarau ini tidak terus meluas dan berlarut-larut,” imbuhnya. (Gin)