Begini Kronologi Kebakaran di Gunung Parang

JABARNEWS | PURWAKARTA – Kebakaran hebat melanda hutan di kawasan Gunung Parang di Desa Desa Pasanggrahan, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Kobaran api mulai terlihat Rabu (25/9/2019) kemarin, sekitar pukul 13.00 WIB.

Menurut, kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penaggulangan Bencana (DPKPB) Kebakaran Purwakarta, Wahyu Wibisono, belum diketahui pasti penyebab kebakaran di kawasan objek wisata panjat tebing batu andesit yang banyak dikunjungi para pemanjat lokal maupun mancanegara tersebut.

Baca Juga:  Fraksi PKB Dapatkan Dua Ketua Komisi di DPR RI

“Di duga titik api berasal dari pembakaran lahan warga yang berbatasan langsung dengan lahan perhutani, lalu api langsung menjalar ke atas gunung parang,” kata pria yang akarab disapa Wibi itu, Kamis (26/9/2019).

Akibat tiupan anigin, lanjut dia, api yang membakar begitu cepat merembet hingga ke puncak gunung. Namun, sekarang sudah padam tapi.

“Alhmdulilah api sudah padam. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Semetara lahan yang terbakar seluas kurang lebih 2 hektar,” ucapanya.

Baca Juga:  Dedi Mulyadi Minta Segera Dilakukan Penelusuran untuk Ungkap Mafia Minyak Goreng

Untuk mengantisipasi kebakaran seperti ini, dia mengimbau kepada warga agar tetap waspada dan tidak melakukan hal yang berpotensi menimbulkan kebakaran di area permukiman warga atau lahan kosong.

“Warga diimbau tidak membakar sampah sembarang, dan bila harus dibakar maka harus ditunggu, jangan ditinggal pergi,” kata wibi.

Baca Juga:  PSSI Pastikan Laga Kandang Timnas Indonesia di Piala AFF 2022 Bisa Dihadiri Penonton

Wibi menjelaskan, api yang membakar sampah apabila tidak diawasi dapat menjalar ke objek lain di sekitarnya. Hal itu dapat menimbulkan kebakaran besar.

Apalagi warga biasanya kerap membakar sampah yang mudah terbakar seperti kayu, dedauanan, plastik, dan lainnya.

“Warga biasanya suka bakar sampah daun di lahan gitu itu bahaya, harus diawasi terus kalau perlu jangan dibakar,” himbaunya. (Gin)