BEM Se-Bandung Raya Akan Laporkan Tindakan Kekerasan saat Aksi Demo

JABARNEWS | BANDUNG – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Bandung Raya mengutuk keras adanya tindakan represif petugas keamanan saat unjuk rasa di depan gedung DPRD Jawa Barat, dan akan melaporkan hal tersebut kepada pihak kepolisian.

Presiden Mahasiswa (Presma) Unisba, Luthfi mengaku bersimpati atas korban-korban yang berjatuhan di Kota Bandung dan rentetan aksi yang terjadi di kota-kota di Indonesia yang banyak memakan korban dari mahasiswa.

Baca Juga:  Tak Bisa Jawab Soal, 3 Muridnya Mendapat Tindakan Asusila

“Maka dari itu kami tegas mengatakan, tuntut dan usut tuntas korban-korban yang berjatuhan di mahasiswa, dan atas kejadian di Bandung kita akan melaporkan tindakan tersebut kepada pihak kepolisian,” kata Luthfi, saat jumpa wartawan di Kampus Universitas Islam Bandung (Unisba), Jl. Tamansari No. 01 Kota Bandung, Rabu (25/9/2019).

Baca Juga:  Soal Bahaya Chiki Ngebul, Pemkab Purwakarta Minta Orang Tua Awasi Jajan Anak

Luthfi menuturkan, sejak hari pertama sampai kedua jumlah korban berjatuhan sangat banyak. Bahkan ia menyebutkan bahwa ada sebagian yang masuk ruang ICU.

“Hari pertama ada 112 korban, hari kedua 118 korban. Ada korban ringan, ada korban luka berat sampai masuk ke ICU. Ada juga yang sampai bocor dipukuli polisi,” kata Luthfi.

Baca Juga:  Akankah Holywings di Kota Bogor Berkarakter Religius?

Seperti diketahui, aksi ujuk rasa yang terjadi dua hari kemarin di depan gedung DPRD Jawa Barat menimbulkan banyak korban.

Massa aksi yang jumlahnya ribuan orang mencoba masuk ke dalam gedung DPRD Jabar dan akhirnya terjadi ricuh dengan pihak kepolisian. (Rnu)