Ratusan Mahasiswa serta Pelajar Unjuk Rasa di Gedung Sate

JABARNEWS | BANDUNG – Ratusan mahasiswa dan pelajar lakukan aksi tolak RUU KPK, KUHP dan aksi solidaritas terhadap mahasiwa Universitas Halu Oleo (UHO), Immawan Randy yang tewas tertembak saat unjuk rasa.

Dari pantauan Jabarnews.com, massa aksi datang pukul 16.00 WIB dan langsung membuat lingkaran besar menutupi jalan di depan Gedung Sate sambil membentangkan spanduk bertuliskan ‘#TOLAKRUUKPK’, ‘STOP KRIMINALISASI PERS’.

Massa aksi meneriakkan ‘Hidup Mahasiwa, Hidup Pelajar Indonesia, kita turun ke jalan karena kita peduli pada bangsa ini’ kata salah satu orator.

Kemudian massa aksi membakar ban di tengah jalan sambil berteriak ‘Revolusi, Revolusi’ kemudian menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mengheningkan Cipta.

Baca Juga:  Elektabilitas Terus Naik, Yossi-Aries Optimis Menangkan Pilwalkot Bandung

Juru Bicara Aksi, Hidayah Qolbi mengatakan bahwa aksi turun ke jalan ini mengatasnamakan Aliansi atau Forum Mahasiswa Indonesia yang fokusnya di Jawa Barat. Mereka menginginkan Gubernur Jawa Barat datang langsung menemui mereka.

“Kami hari ini juga kedatangan adek-adek dari para pelajar di kota Bandung ataupun di wilayah Kota Bandung. Kami sekali lagi tidak ingin membuat anarkisme di sini kami hanya mengawal Bagaimana kami melihat Jawa Timur, Jawa Tengah Khofifah datang, Ganjar datang kepada mahasiswa menemui rakyatnya,” kata Hidayah disela-sela aksinya kepada wartawan di depan Gedung Sate, Jum’at (27/9/2019).

Baca Juga:  Tunggu Tanggal Mainnya, Turis Di Bali Bakal Kena Pungutan Sampah US$10

Ia memohon kepada Gubernur untuk bisa juga hadir di tengah-tengah masyarakat membawa aspirasi ini ke Jakarta. Ia menambahkan bahwa pihaknya akan konsisten mengawal RUU KPK dan KUHP.

Menurutnya pelemahan KPK itu celah-celah koruptor bermain ke depan sangat akan luar biasa besar, makanya presiden harus berupaya untuk mengeluarkan perpu merevisi mencoba untuk membatalkan undang-undang KPK dan membatalkan dan juga mengkaji kembali RUU KUHP.

“Kami menyampaikan bahwasanya tolong bawakan aspirasi ini karena Gubernur cepatnya koordinatif kepada pemerintah pusat. Dia adalah orang yang ditaruh di daerah untuk bisa memfasilitasi mewadahi aspirasi rakyatnya di daerah. Untuk itu Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jabar harusnya bisa mendorong aspirasi ini, juga berperan di tataran pusat sana jangan hanya fokus ke media sosial saja,” jelasnya.

Baca Juga:  Miris! Delapan Bulan Pasca Gempa, Pelayanan Desa Mangunkerta Cianjur Masih di Tenda Darurat

Hidayat mengungkapkan bahwa aksi ini juga mengutuk tindakan represif aparat terutama kepada wartawan yang dikriminalisasi.

Dandhy Laksono dan ada juga yang menjadi salah satu inisiator pendanaan secara independen Ananda Badudu ditangkap dengan alasan yang tidak jelas.

“Ini sudah ada kriminalisasi bahkan bisa mengancam demokrasi karena negara kita sudah mencoba untuk merangsang menangkap wartawan-wartawan yang ingin mengeluarkan kebenaran di negara ini,” ucapnya. (Rnu)