Ahmad Chandra Kirana Gratis Naik Kapal Seumur Hidup

JABARNEWS | KALTENG – Ahmad Chandra Kirana, bayi yang lahir dalam keadaan prematur di atas kapal KMP Kirana I, mendapatkan hadiah naik kapal seumur hidupnya. Reward tersebut diberikan oleh manajemen PT. Dharma Lautan Utama (DLU) atas apresiasi dan rasa bahagia karena bayi tersebut lahir dengan selamat.

Cerita berawal padaRabu (25/9) sekira pukul 08.00 WIB pasangan suami istri yakni Pardi (39) dan Mistinem (32), warga Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah hendak menaiki kapal KMP Kirana I.

Setibanya di Terminal Penumpang Pelabuhan Panglima Utar Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalteng, pasangan tersebut tidak melaporkan kondisi Mistinem yang sedang hamil enam bulan.

“Sebetulnya di Terminal Penumpang kami ada petugas kesehatan calon penumpang. Entah takut atau gimana jadi mereka tidak melapor,” ujar manajer PT. Dharma Lautan Utama (DLU) Cabang Kumai, Firman Dandi, Sabtu (28/9/2019) dilansir dari laman InfoPBUN.

Baca Juga:  Langkah Cepat BPBD Tanggulangi Longsor

Sesuai dengan aturan PT. DLU, calon penumpang yang sedang hamil dengan usia enam bulan ke bawah diizinkan naik ke kapal dengan melampirkan surat pernyataan bermaterai. Ini sebagai syarat bahwa jika penumpang yang hamil tersebut mengalami sesuatu yang tidak diinginkan di dalam kapal selama perjalanan, maka operator kapal tidak akan bertanggung jawab.

“Tapi kalau di atas kami tidak rekomendasikan, karena di atas kapal tidak ada peralatan untuk persalinan,” imbuhnya.

Setelah embarkasi, ada laporan dari Pardi bahwa istrinya, Mistinem, telah pecah ketuban saat kapal baru berangkat sekira pukul 08.00 WIB. Kemudian tim medis KMP Kirana I membantu proses persalinan hingga Mistinem melahirkan bayi dengan kondisi prematur.

Baca Juga:  Atasi Kekeringan, Pemkab Bogor Bentuk Tim Khusus

Kapal KMP Kirana I berangkat dari Pelabuhan Panglima Utar Kumai tujuan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Sekitar pukul 08.25 WIB kapal sudah berada di posisi Bouy Hijau tikungan terakhir Muara Teluk Kumai, namun operator kapal memutuskan untuk kemudian putar balik ke Pelabuhan Panglima Utar Kumai.

“Bayi ini juga anak pertama mereka, usia kandungan 6 bulan, perkiraan lahir sebenarnya bulan Desember, lahir prematur dalam keadaan sehat. Kapten tidak berani ambil risiko untuk meneruskan perjalanan, kapal kemudian putar balik ke Pelabuhan Panglima Utar Kumai,” kata Firman.

Bayi bersama orang tuanya kemudian diturunkan kembali ke Pelabuhan Panglima Utar Kumai dan bisa sandar di Pelabuhan sekitar pukul 09.00 WIB. Pihaknya berkoodinasi dengan KSOP Kumai, KP3 Kumai dan Pelindo Kumai. Selanjutnya di bawa ke Puskesmas Kumai untuk dilakukan pemeriksaan kondisi bayi dan ibunya.

Baca Juga:  Maung Bandung Berbagi Poin Di Kandang Sendiri

Bayi lahir yang dengan berat badan 2,6 kilogram dengan panjang badan 47 sentimeter tersebut kemudian diberi nama oleh Firman, Muhammad Chandra Kirana. Namun permintaan ayahnya Muhammad diganti Ahmad Chandra Kirana.

“Kami turut bahagia, karena bayi lahir di atas kapal dengan kondisi sehat, dan mendapatkan reward gratis naik kapal PT DLU untuk tujuan Kumai-Semarang dan Semarang-Kumai seumur hidupnya,” ungkapnya.

Firman juga berpesan kepada seluruh calon penumpang, wajib melaporkan kondisi kehamilannya sebelum melakukan perjalanan, supaya pihaknya bisa melakukan antisipasi.

“Karena keterbatasan alat medis di atas kapal, tentunya keselamatan pelanggan itu tetap menjadi tanggung jawab pihak kapal sebagai operator,” pungkasnya. (Red)