Puluhan Warga Terkapar Akibat Tabung Kaporit Meledak di Cianjur

JABARNEWS | CIANJUR – 10 warga Kampung Ciajag, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku mengalami keracunan dilarikan ke RSUD Cianjur, sementara ratusan orang lainnya mengungsi akibat keracunan kaporit dari tabung bak penampungan air di Perumdam Tirta Mukti yang bocor.

Kepala Bagian Produksi Perumdam Tirta Mukti Cianjur, Dikdik Sadikin, berupaya mengamankan tabung kaporit yang menyebabkan keracunan massal tersebut. Pihaknya langsung melakukan upaya untuk menekan bau menyengat dari tabung kaporit yang meledak dengan cara mencabut tabung dari lokasi. Senin (30/9/2019) malam.

Baca Juga:  Bersiaplah.. Semua Penyelenggara Pilkada di Jabar Bakal Dirapid Test

“Petugas masih berupaya melepaskan tabung dari tempatnya untuk dibenamkan ke dalam bak air agar bau menyengat hilang. Kami masih mencari penyebab tabung tersebut meledak,” katanya.

Namun, upaya tersebut membutuhkan waktu agar bau menyengat dapat hilang, agar jumlah warga yang mengalami keracunan tidak terus bertambah dan warga yang mengungsi dapat kembali ke rumahnya masing-masing.

Baca Juga:  Pimpinan DPD Diminta Kirim Nota Protes ke Pemerintah dan DPR

Hingga tengah malam, sebagian besar warga yang sempat mengungsi ke sejumlah tempat mulai kembali ke rumah masing-masing karena bau menyengat mulai berkurang.

Namun, tidak sedikit orang tua yang membawa anak balita masih bertahan di madrasah setempat karena takut bau kaporit masih dapat berdampak terhadap pernapasan anaknya.

“Meskupun bau menyengat sudah mulai berkurang, namun kami masih was-was akan berdampak terhadap pernapasan anak. Kami berharap Perumdam Cianjur bertanggung jawab atas peristiwa ini,” kata Sari, salah seorang ibu rumah tangga dan warga setempat.

Baca Juga:  Ikut Amankan Pilkada Kabupaten Bandung, Polres Cimahi Siapkan 450 Personel

Akibat menghirup bau kaporit sebagian besar warga lainnya mengeluh sesak napas, muntah-muntah, dan pingsan akibat kejadian itu. Warga menuntut pihak Perumdam Tirta Mukti agar bertanggung jawab karena korban terdampak mencapai ratusan. (Red)