Pria Ini Bertugas Selama 24 Tahun Jadi Pengendara Ular Besi

JABARNEWS | BANDUNG – Pengabdian untuk negeri dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Zulkifli Z, masinis KAI Daop 2 Bandung. Dirinya adalah seorang masinis senior berumur 55 tahun, yang akan menyelesaikan tugas mulianya dan pensiun di tahun 2019 ini.

Mengabdi selama 24 tahun, dengan tulus ia mengantar dan memastikan para penumpang kereta selamat ke stasiun tujuannya. Sebagai seorang masinis, Zulkifli memiliki tanggung jawab yang besar untuk keselamatan penumpang yang dibawanya.

Maka dari itu, perlu waktu yang panjang bagi seorang masinis sebelum dirinya benar-benar bisa mengendarai kereta. Dibutuhkan sekitar 2000 jam terbang sebelum akhirnya Zulkifli dapat menjadi seorang pengendara ular besi.

Baca Juga:  Penampilan Marching Band di Upacara Pembukaan TMMD

Berawal dari kesehariannya yang sering melihat kereta di dekat rumah, Zulkifli kecil bermimpi menjadi seorang masinis. Demi meraih impiannya tersebut tidak ada kata menyerah baginya.

Namun, ternyata menjadi masinis memiliki konsekuensi tersendiri. Zulkifli tidak memiliki banyak waktu untuk berkumpul bersama keluarga. Bahkan sering kali dia harus rela melewatkan momen penting bersama keluarganya, demi mengantar para penumpang.

Meskipun demikian, ia merasa senang bisa membawa para penumpang sampai dengan selamat di stasiun tujuannya.

Perjalanan lancar dan sampai tujuan dengan selamat merupakan suatu keberkahan yang dia syukuri. Bagi Zulkifli, keselamatan dan kenyamanan para penumpang menjadi energi tersendiri untuknya.

“Sebelum berangkat semua kru dikumpulkan. Baik masinis, asisten masinis, kondektur, dan lainnya. Setelah itu, apel terlebih dahulu dan berdoa bersama. Kita tulus melayani,” kata Zulkifli dalam keterangannya kepada Jabarnews.com, Senin (30/9/2019).

Baca Juga:  Libur Panjang, Wisatawan Lembang Park and Zoo Kurang dari 50 Persen

Kecintaan Zulkifli terhadap kereta api ternyata menurun kepada anak perempuannya. Saat ini anak bungsu Zulkifli sudah menjadi staf administrasi di Kantor Pusat KAI, Bandung.

Anak masinis senior ini akan melanjutkan perjuangan sang ayah untuk mengabdi di dunia perkeretaapian Indonesia. Diakui Zulkifli, dari hasil keringat menjadi masinis, dia dapat menyekolahkan dua orang anaknya hingga bergelar sarjana.

Setelah masa baktinya selesai, Zulkifli menuturkan bahwa dirinya ingin beristirahat dan menikmati waktu bersama keluarga. Bagi kakek satu orang cucu ini, setiap momen yang pernah dilalui, apapun bentuknya, patut disyukuri.

Baca Juga:  Senam Di Rumah Bisa Dapat Hadiah dari Kemenpora

Hal ini akan menjadi kenangan manis yang tidak akan terlupakan untuknya. Walaupun tidak dipungkiri Zulkifli, setelah masa pengabdiannya berakhir, dia akan merindukan rekan-rekannya.

“Saat pensiun nanti yang akan dirindukan adalah momen kebersamaan, bercanda dengan sahabat seperjuangan saya,” ucapnya.

Cerita Zulkifli hanya salah satu dari sekian banyak cerita yang tercipta di kereta api. Selama 74 tahun KAI mengabdi untuk negeri, KAI percaya telah banyak cerita dan momen yang terjadi di kereta api.

Maka dari itu KAI mengajak masyarakat untuk juga membagikan kisahnya bersama kereta api melalui #KAIPunyaCerita. Sebagai bentuk apresiasi bagi pengguna setia, ada hadiah total jutaan rupiah untuk cerita terbaik. (Rnu)