Hingga Hari Ketiga Pencarian Nelayan di Cianjur Belum Ditemukan

JABARNEWS | CIANJUR – Hingga hari ketiga proses pencarian terhadap dua orang nelayan masih belum membuahkan hasil. Sebelumnya nelayan tersebut yang terhempas gelombang tinggi saat melaut di perairan Cikakap, Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Minggu (25/8/2019).

Gelombang tinggi dan kondisi cuaca di perairan yang tak menentu menjadi kendala bagi tim SAR gabungan yang terdiri dari Satpolair Polres Cianjur, TNI, SAR Bandung, SAR Sukabumi, BPBD Cianjur, SAR Unpad, dan masyarakat nelayan setempat pada proses pencarian dua nelayan itu.

Baca Juga:  Brimob Polda Jabar Gelar Operasi Yustisi, Cegah Covid-19 di Libur Tahun Baru

Kasatpol Airud Polres Cianjur, Iptu Heri ZP, mengatakan, proses pencarian dilakukan dengan cara menyisir bibir pantai dan menggunakan perahu untuk menyisir sejumlah lokasi yang ada ditengah perairan. Heri menyebutkan, proses pencarian sempat akan membuahkan hasil saat dua orang nelayan setempat mengaku melihat sepasang kaki manusia yang di duga korban.

“Tim SAR gabungan masih terus berupaya melakukan pencarian kedua korban. Bahkan, kita sempat fokus melakukan pencarian di lokasi perairan seputaran Lapangan Udara TNI AU Cijambe yang berjarak sekitar 5 kilometer dari Posko Cikakap, karena ada warga yang mengaku melihat seperti sepasang kaki terapung di perairan. Tapi hasilnya masih nihil,” kata Heri, Minggu (25/8/2019).

Baca Juga:  300 Tenaga Medis dan 40 Pos Layanan Kesehatan Disiagakan di Jalur Mudik Kabupaten Subang

Heri mengungkap, penyisiran di bibir Pantai Lugina itu dilakukan sejauh 12 kilometer ke arah timur dan barat dari Posko Cikakap. “Sesuai standar operasional prosedural (SOP) proses pencarian akan di lakukan selama satu pekan atau tujuh hari. Semoga saja di hari ini proses pencarian dapat membuahkan hasil,” ujarnya.

Baca Juga:  Kreativitas Anak Muda Kota Bandung Mampu Tebar Nilai Pancasila

Heri meminta para nelayan agar tidak memaksakan diri untuk melaut saat kondisi gelombang tinggi atau cuaca buruk.

“Sangat beresiko, karena dalam beberapa waktu kedepan, gelombang tinggi masih dapat terjadi di perairan itu,” tandasnya. (Red)

Jabar News | Berita Jawa Barat