Belasan Tahun Tercemar, PJT II Jatiluhur Uji Kualitas Air Sungai Cilamaya

JABARNEWS | KARAWANG – Selama lebih dari 14 tahun terakhir tercemar limbah industri, kondisi Sungai Cilamaya sangat mengkhawatirkan selain menimbulkan bau tak sedap juga warna air sungai hitam pekat. Kondisi itu dikeluhkan warga, pasalnya mengganggu aktivitas harian warga.

Tim laboratorium dari Perum Jasa Tirta (PJT) II Jatiluhur, mengambil sampel air Sungai Cilamaya untuk diperiksa kondisi air tersebut melalui uji laoratorium, yang melintasi Bendung Batugbug, Desa Situdam, Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang.

“Pengambilan sampel air sudah dilakukan di beberapa titik pada Jumat (4/10/2019),” kata Asisten Manajer Laboratorium PJT II Jatiluhur, Leni Mulyani, di Purwakarta, Minggu (7/10/2019).

Baca Juga:  Meskipun Dilarang Para Perantau Masih Banyak Yang Nekat Mudik

Menurut dia, pihaknya memeriksa kondisi air Sungai Cilamaya melalui uji laboratorium setelah diminta Anggota DPR RI Dedi Mulyadi dan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana.

“Secara kasat mata, air Sungai Cilamaya itu tidak layak untuk konsumsi, karena warnanya hitam dan baunya menyengat,” kata Leni.

Ia mengaku telah mengambil sampel air di sejumlah titik, dari hulu ke hilir. Pihaknya mengambil sampel air dari dua titik. Titik pertama, yakni di sekitaran Bendung Barugubug. Serta, titik kedua tepat di belakang pembuangan limbah cair, milik perusahaan asal Desa Ciparungsari, Kecamatan Cibatu, Purwakarta.

Baca Juga:  Gempa Guncang Kota Tual Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Dikatakan, pihaknya hanya melakukan pengambilan sampel dan mengukur derajat keasaman air (pH) dan suhunya.

“Derajat keasamaannya, berada di titik 7,9. Sedangkan suhunya, mencapai 32 derajat,” kata dia.

Ia menjelaskan, merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001, tentang Parameter Kualitas Sungai, disebutkan kalau derajat keasaman dan suhu dari hasil pengambilan sampel air Sungai Cilamaya itu kondisinya masih normal.

Baca Juga:  Peduli Kesulitan Warga Terdampak Covid-19 Polsek Cibatu Bagikan Sembako

“Kadar pH air itu normalnya dari 6 hingga 9. Sedangkan, hasil pengukuran ini, derajat keasaman air Sungai Cilamaya, berada di titik 7,9,” kata dia.

Tetapi, katanya, pihaknya juga akan memeriksa komponen lain. Karena, untuk mengukur kualitas air ini, ada 33 parameter yang menjadi rujukan. Hasil dari 33 parameter itu harus melalui uji laboratorium dan baru bisa diketahui 10 hari kerja ke depan. (Red)