Catat! Bandung Akan Alami Fenomena Hari Tanpa Bayangan

JABARNEWS | BANDUNG – Fenomena Hari Tanpa Bayangan dapat dinikmati masyarakat Bandung pada Jumat (11/10/2019) mendatang. Tepatnya pada pukul 11.36 WIB. Hari tanpa bayangan adalah suatu hari bagi suatu tempat tertentu dimana manusia dan obyek lain yang berdiri tegak akan kehilangan bayang-bayangnya manakala matahari mencapai titik kulminasi atas (istiwa) atau mengalami kondisi transit.

“Saat deklinasi Matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya disebut sebagai kulminasi utama. Pada saat itu, Matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit,” kata Menurut Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) Setyoajie Prayoedhie, Rabu (9/10/2019).

Baca Juga:  Pemprov Jabar Hibahkan 1.568 m Tanah Untuk Harakatul Jannah

Akibatnya, kata dia, bayangan benda tegak akan terlihat “menghilang” karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.

“Penyebab hari tanpa bayangan terjadi karena bidang ekuator Bumi bidang rotasi Bumi tidak tepat berimpit dengan bidang ekliptika atau bidang revolusi Bumi,” katanya.

Dilansir dari siaran pers BMKG, fenomena ini terjadi karena bidang ekuator atau rotasi Bumi tidak tempat berimpit dengan bidang ekliptika atau revolusi Bumi.

Alhasil, posisi Matahari dari Bumi akan terlihat berubah terus sepanjang tahun antara 23,5 derajat LU sampai dengan 23,5 derajat LS. Hal ini disebut sebagai gerak semu harian Matahari.

Baca Juga:  PJT II Jatiluhur Launching CBF

Dikarenakan posisi Indonesia yang berada di sekitar ekuator, maka kita pun bisa mengalami kulminasi utama di wilayah Indonesia dua kali dalam setahun, ketika Matahari berada di khatulistiwa. Untuk diketahui, pada tahun ini Matahari tepat berada di khatulistiwa pada 21 Maret 2019 pukul 05.00 WIB dan 23 September 2019 pukul 14.51 WIB.

Selain di Bandung, fenomena ini juga terjadi di wilayah lain. Untuk wilayah Jawa Tengah di antaranya di Jepara. Fenomena tersebut dapat dinikmati warga setempat pada 10 Oktober 2019.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Minta Ladang Kecil Pertamina Tak Terurus Supaya Dikelola Daerah

Sementara untuk Semarang, Pekalongan, Kudus, Demak, Pemalang dan sekitarnya, fenomena tersebut dapat dinikmati warga setempat pada 11 Oktober 2019.

Untuk Salatiga, Ungaran, Wonosobo, Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas dan sekitarnya fenomena tersebut dapat dinikmati warga setempat pada 12 Oktober 2019.

Sementara untuk Boyolali, Surakarta, Magelang, Purworejo, Kebumen, Cilacap dan sekitarnya fenomena tersebut dapat dinikmati warga setempat pada 13 Oktober 2019.

Untuk kulminasi utama di kota-kota lainnya, Anda dapat melihat pada link ini (Red)