Jelang Pilkada, Ada Laporan Kades Jarang “Ngantor”

JABAR NEWS | PURWAKARTA – Adanya laporan yang mengatakan jika para Kepala Desa (Kades) di wilayah Kabupaten Purwakarta jarang “Ngantor” (masuk kantor) mendapat tanggapan dari Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Purwakarta, Fitri Maryani.

Fitri menilai hal tersebut mestinya tidak terjadi karena akan memberikan citra buruk pemerintahan desa dimata masyarakat. Tingkah laku Kades seperti ini menjadi salah satu penyebab terhambatnya pembangunan desa.

Baca Juga:  Adanya PMI Ilegal Buat Disnakertrans Purwakarta Kewalahan

“Selain itu jelang Pilkada, di Purwakarta mulai tercium adanya aroma sejumlah Kades yang terlibat praktek politik praktis,” kata Fitri kepada awak media, Kamis (07/09/2017).

Adanya praktek politik praktis tersebut karena jabatan Kades paling strategis dan bakal jadi rebutan para kandidat calon kepala daerah yang akan maju di Pilkada 2018.

Kades juga dipercaya bisa menggiring masyarakatnya untuk memilih salah satu pasangan calon tertentu.

Baca Juga:  Unjuk Rasa Mahasiswa dan PKL Warnai Pelantikan DPRD Garut

“Kita harap, tidak ada Kades yang terlibat politik praktis jelang Pilkada. Karena itu akan berdampak kurang baik bagi masyarakat dan pembangunan desa,” jelasnya Fitri.

Fitri juga meminta kepada seluruh Kades di Purwakarta untuk lebih proaktif dalam membangun desa.

Kades juga bisa selalu berada di tempat jangan meninggalkan desa, agar pelayanan kepada masyarakat terlayani dengan baik.

Baca Juga:  Akhir Cerita Penelantaran Puluhan Pendaki Gunung Rinjani

“Kades merupakan perpanjangan tangan pemerintah daerah, banyak pekerjaan yang harus diselesaikan di desanya,” ujarnya.

Sebagai penutup Politisi Partai Gerindra Purwakarta itu mengungkapkan, jabatan Kades tidak hanya mengurusi pemerintahan desa. Namun juga punya peran dalam menyelesaikan berbagai persoalan sosial kehidupan di masyarakatnya. (Zal)

Jabar News | Berita Jawa Barat