Puluhan HP Milik Napi di Lapas Purwakarta Dibakar

JABARNEWS | PURWAKARTA – Puluhan Handphone berbagai merek dan beberapa senjata tajam milik narapidana hasil temuan saat razia di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Purwakarta, dimusnahkan.

Pemusanahan itu dilaksanakan di Lapangan Dalam Lapas Purwakarta, Jumat (11/10/2019). Pemusnahan itu langsung dipimpin Kepala Lapas Purwakarta, Suprapto dan dihadiri Kaur bin Ops (KBO) Satuan Reserse Narkoba Polres Purwakarta, Iptu Rudianto.

Barang yang dimusnahkan tersebut merupakan hasil razia yang dilaksanakan pada priode Februari-September di 2019. Dimana jajaran Lapas selalu melakukan razia rutin tiap pekan.

Baca Juga:  Kemenag Buka 17.175 Formasi CPNS 2018, Terbanyak Untuk Guru Dan Dosen

Kalapas Kelas II B Purwakarta, Suprapto mengatakan barang-barang tersebut merupakan hasil razia dalam beberapa bulan terakhir. Dari hasil razia tersebut, pihaknya mendapatkan beberapa barang bukti berupa HP dan barang-barang berbahaya yang lainnya.

“Yang kali ini kami musnahkan 30 buah Handphone, 30 buah Charger, 15 buah sendok stainless, 7 buah gunting dan 8 buah pisau cutter. apabila ditemukan lagi barang barang terlarang di dalam, itu ada sanksi lebih tegas lagi kepada warga binaan dan pegawai yang disinyalir ada indikasi untuk menyelundupkan,” ucap Suprapto.

Baca Juga:  Simak Info Penting dari Emil Buat Sekolah dan Pesantren di Jabar

Penemuan benda terlarang ini hasil pemeriksaan jeli yang dilakukan petugas yang bisa menemukan dari tempat penghuni menyembunyikan.

“Ada yang di atas plafon, ada yang di bawah bantal dan lainnya, tapi semua bisa ditemukan petugas kita,” ungkap Suprapto.

Terkait ditemukannya banyak Hp di dalam Lapas, Suprapto akui bahwa hal itu bisa dikatakan kecolongan karena pihaknya juga ada keterbatasan petugas dan waktu dalam hal pengawasan.

Baca Juga:  Simak! Inilah Perkirakan BMKG Terkait Puncak Kemarau

“Saat ini penghuni lapas Purwakarta ini ada kurang lebih 500 dan petugas seluruhnya 81 orang. Jadi satu petugas mengawasi 50 napi, nah itu lah kami kewalahan,” jelasnya.

Namun, lanjut dia, pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin untuk membina pegawai agar bekerja lebih baik dan integritasnya lebih tinggi.

“Sehingga tidak terjadi penyimpangan penyimpangan yang terjadi,” pungkasnya. (Gin)