Pasca Pertemuan Jokowi-Prabowo, MUI Bogor Langsung Ambil Sikap

JABARNEWS | BOGOR – Pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di MRT Lebak Bulus Jakarta pada Sabtu (13/7/2019) pagi menuai komentar berbagai pihak. Salah satunya Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor.

MUI Bogor langsung mengambil sikap pascapertemuan Presiden RI terpilih. Ketua MUI Kabupaten Bogor, KH Mukri Aji menyebutkan bahwa pihaknya merespons pertemuan itu dengan cara melakukan pembinaan organisasi MUI ke-40 kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor.

Baca Juga:  Polsek Bungursari, Terus Gencar Kampanyekan Pesan Ibu Tentang 3M

“Tujuannya untuk menguatkan kembali ukhuwah insaniyah, basyariyah, wathoniyah dan islamiyah di antara para ulama dan tokoh agama di Kabupaten Bogor”, ujar Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta di Cibinong, Bogor, Jumat (19/7/2019).

Menurut KH Mukri Aji, pertemuan dua kontestan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 itu merupakan upaya rekonsiliasi antara dua kubu yang sempat memanas. Ia menganggap pertemuan itu juga akan meredakan situasi politik di masyarakat.

Baca Juga:  Gak Cuma Cabuli Bocah, Petani Serabutan Asal Parongpong Ini Maling Juga Saat Dalam Pelarian

Sementara itu, Sekretaris MUI Kabupaten Bogor, Saepudin Muhtar alias Gus Udin mengatakan bahwa pembinaan MUI se-Kabupaten Bogor ini lebih ditekankan mengenai pentingnya politik kebangsaan, yakni sinergitas antara ulama dan umaro.

Menurut Gus Udin, tujuan dilakukan pembinaan merupakan upaya rekonsiliasi antar tokoh yang sempat berbeda pilihan dalam pesta demokrasi baik Pilpres maupun Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019.

Baca Juga:  Gempa Bumi Magnitudo 3,0 Guncang Pematangsiantar, Warga Terkejut

“Agar ukhuwah watoniah dan ukhuwah basariah terjalin lebih kuat,” tuturnya.

Menanggapi hal itu, Kapolres Bogor, AKBP Andi M Dicky memberikan dukungan serta apresiasi atas langkah yang dilakukan oleh MUI Kabupaten Bogor.

“Ini upaya yang luar biasa dari Pak Kyai Mukri untuk mempersatukan kembali umat Islam yang belakangan ini terpecah karena berbeda pilihan politik, agar masyarakat kembali kondusif,” tandas Dicky. (Ara)

Jabar News | Berita Jawa Barat