Puluhan Sekolah di Purwakarta Deklarasikan Sekolah Ramah Anak

JABARNEWS | PURWAKARTA – Puluhan sekolah di Kabupaten Purwakarta masuk dalam kategori Sekolah Ramah Anak (SRA). Sekolah tersebut mulai dari tingkat SD sampai dengan SMA/SMK.

Menurut data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Kabupaten Purwakarta ada 78 sekolah yang sudah melaksanakan deklarasi sekolah ramah anak.

“Untuk tungkat SMA ada 15 sekolah, tingkat SMK 8 sekolah, tingkat SMP ada 20 sekolah dan untuk tingkat SD baru 35 sekolah,” kata Komisioner KPAI Kabupaten Purwakarta, Dandi Prima Kusuma, saat ditemui di sela-sela kegiatannya, Senin (14/10/2019).

Menurutnya, proses pembelajaran oleh guru saat kegiatan belajar mengajar (KBM) tidak menjadi satu-satunya indikator SRA, banyak lagi indikator lainnya yang harus dipenuhi.

Baca Juga:  Malam-malam Satpolair Polres Purwakarta Layani Vaksinasi di Dermaga Jatiluhur

“Dengan adanya sekolah ramah anak, bukan berarti hanya bapak ibu guru yang ramah. Harus memahami tiga unsur yang harus kita bangun untuk menyelenggarakan sekolah ramah anak,” ujar Dandi.

Dandi menuturkan SRA bukanlah suatu program yang instan. Perlu adanya tekad dan kemauan dari semua pihak untuk mewujudkannya.

Menurutnya ada 3 unsur penting yang dapat mewujudkan SRA. Pertama adalah kelayakan dan keamanan bangunan sekolah untuk peserta didik, mulai dari fasilitas, jumlah toilet yang rasional dengan jumlah siswa-siswi, hingga kebersihan makanan di kantin.

Baca Juga:  Tujuh Tahanan di Cianjur Kabur, Kejati Jabar Ungkap Identitasnya

“Kita harus mewujudkan sebuah proses pendidikan, sebuah tempat di mana anak-anak mendapatkan ilmu baru dan pengetahuan baru, benar-benar ramah anak. Dari bangunannya, dari tolietnya, dari ruang kelasnya, termasuk juga dari papan tulisnya. Kemudian, perpustakaan, laboratorium, hingga kantin,” paparnya.

Kedua, tambah dia, yakni perangkat lunak, yaitu kurikulum. Kurikulum memang sudah diatur oleh pemerintah pusat, tapi penyampaiannya di sekolah tidak perlu memberatkan peserta didik.

Ke tiga, Dandi menuturkan sekolah adalah tempat siswa berinteraksi antar satu dengan lainnya. Interaksi di sini pun dilakukan oleh kepala sekolah, guru-guru hingga masyarakat lainnya.

Baca Juga:  Razia Alat Praga Kampanye di Kota Bandung Dimasifkan

“Saya melihat yang paling mudah untuk kita membuat sekolah kita menjadi SRA adalah aspek brainware. Ada perubahan paradigma, pola pikir, sikap dan perilaku dari para kepala sekolah, guru dan peserta didik,” jelasnya.

Dandi menegaskan SRA ini sangat penting untuk melahirkan calon pemimpin masa depan dan calon anak bangsa yang sukses.

“Hari ini kita berpacu dengan waktu, kalau kita tidak ingin menjadi tamu dan penonton di negeri sendiri. Maka, sudah saatnya hari ini kita mendukung sekolah di Purwakarta sebagai sekolah ramah anak,” pungkasnya. (Gin)