Bupati Cellica Minta Camat Data Kebutuhan Sumur di Karawang

JABARNEWS | KARAWANG – Puncak musim kamarau sejak beberapa bukan terakhir mengakibatkan sejumlah daerah di Indonesia mulai mengalami krisis air bersih, tak terkecuali Kabupaten Karawang.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang menyatakan sebanyak 22 desa dilanda krisis air bersih pada musim kemarau tahun ini.

“Sebanyak 22 desa yang terdampak kekeringan itu tersebar di delapan kecamatan,” kata Sekretaris BPBD setempat Supriatna Senin (14/10/2019).

Baca Juga:  Gagalkan Peredaran Sabu Seberat 20 Kilogram, Dua Orang Diamankan Polisi Bandung

Puluhan desa tersebut di antaranya tersebar di Kecamatan Pangkalan, Tegalwaru, Ciampel, Telukjambe Barat, Tirtajaya, Kutawaluya, Cilebar dan Kecamatan Pakisjaya.

Sesuai dengan catatan BPBD Karawang, warga yang terdampak kekeringan tersebut mencapai 35.474 keluarga. Selain itu, kemarau juga mengakibatkan 422 hektare sawah mengalami kekeringan.

Baca Juga:  Siswa SKPP Bawaslu Purwakarta Laksanakan Praktek Lapangan

Atas dasar itu, Bupati Karawang Jawa Barat Cellica Nurrachadiana meminta para camat di daerah Karawang Selatan untuk mendata kebutuhan sumur timba dalam mengatasi kekeringan di daerah tersebut.

“Saat ini sumur buatan baru ada di Desa Jatilaksana, Kecamatan Pangkalan, untuk memenuhi kebutuhan air bersih saat kemarau,” katanya, di Karawang.

Baca Juga:  Masih Ingat Sopir Korban Begal yang Dibuang di Bogor? Ternyata Hanya Rekayasa

Ia mengatakan, pembuatan sumur timba itu relatif terjangkau. Dengan anggaran sekitar Rp350 juta bisa digunakan untuk membangun sepuluh titik sumur.

Atas hal tersebut, ia menginstruksikan agar para camat mengidentifikasi kebutuhan sumur timba di daerahnya untuk membantu warga menghadapi kekeringan saat kemarau. (Ara)