Purwakarta Siaga Bencana Memasuki Musim Penghujan

JABARNEWS | PURWAKARTA – Memasuki musim penghujan yang diprediksi akhir bulan Oktober, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Kabupaten Purwakarta mulai melakukan antisipasi terjadinya bencana. Persiapan yang dilakukan mulai dari pemetaan wilayah rawan, pengecekan alat, hingga sumber daya manusia (SDM).

Seperti yang diketahui, sebagian besar wilayah Purwakarta punya potensi terkena musibah tanah longsor. Hal tersebut bisa terjadi lantaran kontur tanah di beberapa wilayah terdiri dari tanah lempung. Apalagi jika diperparah oleh intensitas hujan.

“Hampir seluruh wilayah di 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Purwakarta punya potensi terjadi pergerakan tanah. Maka itu, saat ini kami tingkatkan statusnya menjadi siaga,” kata Kepala DPKPB Kabupaten Purwakarta, Wahyu Wibisono, saat dihubungi melalui selulernya, Kamis (17/10/2019).

Baca Juga:  Para Alumni Perguruan Tinggi se-Indonesia Kompak Lewat Braksi

Dia juga mengatakan, wilayah paling rawan longsor tersebut berada di daerah perbukitan yang kontur tanahnya berjenis lempung. Sehingga, ketika diguyur hujan, tanah tersebut bisa berubah menjadi medan luncur.

Dia menambahkan, wilayah Purwakarta dibagi menjadi tiga jenis zona gerakan tanah. Yakni, zona biru (kerentanan gerakan tanah rendah), Zona kuning (kerentanan gerakan tanah sedang), serta zona mereh (kerentanan gerakan tanah tinggi).

“Dari semua wilayah yang diwaspadai adalah zona merah dan kuning. Untuk zona merah hampir merata ada di seluruh kecamatan,” ucap pria yang akrab disapa Wibi itu.

Dalam rangka mengantisipasi lonsor dan bencana lainnya, Wibi mengaku pihaknya telah menguatkan koordinasi dari tingkat RT sampai Bupati. Dia juga mengimbau warga dan aparatur desa dari tingkat paling kecil seperti RT waspada jika terjadi hujan lebat disertai angin kencang.

Baca Juga:  Ramalan Zodiak Hari Ini, Cancer, Leo dan Virgo: Jadilah Diri Anda yang Paling Menawan Malam Ini

“Bila terjadi bencana, kami sudah menyiapkan logistik, Tim SAR, serta Tagana. Tak lupa juga bekerjasama dengan masyarakat setempat untuk bahu membahu mengatasi masalah secara bersama,” ucapnya.

Tak hanya itu, lanjut dia, pihaknya pun mengimbau kepada masyarakat agar siap dan waspada jika sewaktu-waktu terjadi bencana, terutama warga yang tinggal di kawasan rawan.

“Masyarakat dapat waspada dan siaga, terutama mereka yang tinggal di daerah rawan bencana sehingga mereka sudah siap dan mengetahui apa yang harus dilakukan jika sewaktu-waktu terjadi bencana,” katanya.

Baca Juga:  Pencabut Plang Tanah TNI AU Dilaporkan

Menurut dia, seluruh jenis bencana hidrologis berpotensi terjadi di hampir 17 kecamatan di Kabupaten Purwakarta. Potensi bencana yang berpotensi terjadi adalah banjir, longsor, pohon tumbang, hingga angin kencang.

Karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk mulai mempersiapkan diri dan waspada akan terjadinya bencana.

“Mereka juga harus melakukan persiapan dari masing-masing rumah. Paling tidak memeriksa kondisi pepohonan di sekitar rumah, siapkan biopori, dan lebih santun dalam memperlakukan sampah. Kalau ancaman pasti tetap ada, Kita berdoa untuk selalu terhindar dari Bencana. Kami akan tetap siaga untuk tanggap bencana,” pungkasnya. (Gin)