Terungkap! Video Asusila Gadis Pramuka Ternyata Pelajar Ciamis

JABARNEWS | CIAMIS – Teka-teki pemeran video ta senonoh gadis ‘pramuka’ terungkap. Kedua pemerannya ialah pelajar SMK di Pangandaran. Sebelumnya Beredarnya video asusila dengan durasi 40 detik yang di lakukan dua sejoli dengan menggunakan seragam sekolah menggegerkan publik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kedua pemeran video asusila tersebut di duga pelajar salah satu SMK Negri di Kabupaten Pangandaran. Bahkan setelah mengetahui beredarnya video tak senonoh gadis pramuka tersebut, pihak Kepolisian Polres Ciamis sedang melakukan penyelidikan untuk mendalami kasus tersebut.

Baca Juga:  Target Capaian PBB Kota Bandung Naik 21 Persen

Salah satu guru pendidik dari kedua pelajar pemeran video tak senonoh tersebut membenarkan bahwa keduanya merupakan pelajar disekolahnya.

“Mereka sama-sama kelas 11. Cuma yang perempuan sama yang laki-laki beda kelas,” ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Kamis, (17/10/19).

Menurut dia, perbuatan tidak senonoh itu dilakukan diluar jam pelajaran dan tidak dilingkungan sekolah. Kejadiannya pun sudah lama beberapa pekan lalu.

“Bahkan kedua pelajar tersebut sudah mengundurkan diri dari sekolah melalui guru PB nya,” katanya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Pangandaran, Surman mengaku prihatin atas perbuatan yang dilakukan kedua pelajar tersebut.

Baca Juga:  Ketua PBNU: Masalah Sampah Tak Cukup Diurus Satu Direktorat, Perlu Dikaji

“Meski sekolah SMK bukan berada di bawah naungan kami, namun perbuatan asusila tersebut bisa mencoreng dunia pendidikan. Padahal saat ini kami sedang gencar-gencarnya menjalankan program pendidikan karakter,” ungkap Surman.

Surman mengimbau, kepada para orangtua untuk ikut bersama-sama memantau aktivitas pada saat anaknya diluar lingkungan sekolah.

“Jadi para orangtua juga harus ikut mengawasi kalau guru itu tugasnya mendidik di sekolah,” jeasnya.

Ditempat terpisah, Sekretaris Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Kabupaten Pangandaran, Tonton mengaku belum mendapatkan laporan terkait kasus asusila yang dilakukan dua pelajar tersebut.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Ajak Warganya Pantau Sengketa Pilpres Melalui Televisi

“Sangat disayangkan dengan tidak adanya laporan kasus tersebut kepada pihaknya terutama laporan dari pihak korban, apalagi kalau keduanya masih di bawah umur,” sebutnya.

Menurut dia, kalau pelaku sudah pasti ditangani oleh pihak kepolisian tetapi untuk korban biasanya dialihkan kepada pihak kami.

“Hal tersebut dilakukan untuk pendampingan dan memberikan arahan trauma healing kepada korban yang dibantu oleh pihak Dinas Sosial,” paparnya. (Red)