Gugun Gumilar Ajarkan Bahasa Indonesia di Dublin

JABARNEWS | BANDUNG – Bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu bagi ratusan bahasa daerah yang digunakan oleh masyarakat Nusantara.

Dengan bahasa Indonesia, maka masing-masing suku di seluruh nusantara yang sebelumnya berbicara dengan bahasa daerahnya masing-masing sehingga mampu berkomunikasi ketika menggunakan bahasa Indonesia.

“Bagi saya, saat ini, peran penting bagi bahasa Indonesia ternyata tidak hanya dirasa oleh penduduk di negara ini saja, namun banyak warga negara asing yang mempelajari bahasa ini termasuk warga kota Dublin, Irlandia,” kata Gugun Gumilar, Kandindat PhD di Dublin City University, Dublin melalui keterangan yang diterima Jabarnews.com, Sabtu (19/10/2019).

Baca Juga:  Harapan Warga di HUT Ke-16 Tahun Kota Tasikmalaya

Gugun menuturkan mahasiswa yang ikut kelas Bahasa Indonesia cukup banyak, ada dari, Irlandia, Inggris, Skotlandia, Belanda, Jerman, Polandia, Prancis, Italy, Taiwan, China dan Madagaskar.

Adanya peran dari KBRI di London, PPI Irlandia, Dublin City University, Fly Soulmates, dan pihak lain membuat program ini berhasil dilaksanakan dengan baik dan lancar termasuk pada acara Indonesia Day di Dublin.

“Program ini sudah lama semenjak 6 bulan yang lalu, namun puncaknya adalah pada Indonesia’s Day pada 14 Oktober beberapa hari yang lalu,” ujar Gugun.

Gugun menjelaskan, pengajaran Bahasa Indonesia bagi orang asing ini lebih sering dikenal sebagai Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing atau BIPA.

Baca Juga:  Mesjid Raya Cilodong Purwakarta Mampu Tampung 2200 Jemaah

“Pemerintah Indonesia sendiri sejak beberapa tahun belakangan memang juga sedang gencar mengirim banyak pengajar BIPA ke berbagai belahan dunia yang tertarik dan membutuhkan pembelajaran bahasa Indonesia ini,” jelasnya.

Berikut adalah testimony dari mahasiwa yang ikut program kelas Bahasa Indonesia, Philip Murphy: 

I was very excited to read the ad headline asking if I was ‘Interested in Learning Bahasa Indonesia and Culture?’. Having visited Indonesia many times since 2009 and married a Jakartan in 2016, the answer was definitely yes. How much was the class going to be I wondered? Free! Seriously?! Sign me up!

Baca Juga:  Warga Garut Diminta Waspadai Bencana Alam Hidrometeorologi

I was nervous but excited going to my first class at DCU at St. Patrick’s campus, to meet my tutor and the rest of the class. I got to the classroom early and met Mr. Gugun Gumilar in the process of preparing the classroom for the lecture. He was extremely friendly and after a quick introduction we worked together to connect his laptop to the overhead project to be ready for class. (Red)