Inilah Dampak Buruk Pengguna Vape Bagi Kesehatan

JABARNEWS | BANDUNG – Penggunaan vape atau rokok elektrik masih menjadi kontroversi di antara para perokok biasa. Tetapi pada dasarnya, vape atau rokok elektrik memiliki kandungan nikotin yang cukup tinggi. Anda perlu mengurangi dan berhati-hati jika menggunakan rokok elektrik.

Menurut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dilansir dari harianjabar, memang belum menemukan bukti yang cukup terkait dampak buruk dari rokok elektronik. Namun tetap perlu berhati-hati dalam menggunakan vape.

Kemudian, anggapan lebih aman dan ringan dibandingkan roko biasa atau rokok tembakau, rokok elektrik atau biasa dikenal vape kini banyak di gunakan sebagian orang yang ingin berhenti merokok.

Baca Juga:  Ini Tiga Kecamatan Yang Diusulkan Jadi Ibu Kota CDOB Subang Utara

Selaintu, ada juga yang menilai vape bisa membuat seseorang berhenti kecanduan merokok. Namun, ternyata rokok elektrik juga memiliki dampak negatif bagi kesehatan tubuh.

Sebuah penelitian di Inggris, New England Journal of Medicine, menyarankan memakan permen karet lebih baik untuk mengurangi kecanduan terhadap rokok tembakau. Berikut adalah tiga dampak dari rokokelektrik atau vape yang perlu waspadai.

Tidak baik bagi kesehatan paru-paru

Berdasarkan hasil penelitian Toxicology and Applied Pharmalogy, menyatakan vape atau rokok listrik memiliki bahaya yang sama dengan rokok tembakau. Keduanya tentu sama-sama memberikan dampak buruk bagi kesehatan paru-paru.

Hal itu sependapat dengan salah seorang dokter spesialis paru-paru di Indiana University, bahwa nikotin berbahaya bagi jaringan paru-paru. Selain itu, nikotin dalam rokok elektrik dapat membahayakan bagian tubuh lainnya seperti otak, jantung, dan menurunkan tingkat kekebalan tubuh.

Baca Juga:  Ini Manfaat Kapur Barus Selain Jadi Pengharum

Berisiko terserang kanker

Rokok tembakau terkenal sebagai penyebab utama kanker, khususnya paru-paru. Hal itu juga tak berbeda jauh dengan rokok listrik, alias vape. Sebuah penelitian yang berasal dari University of Nevada menyatakan bahwa vape memiliki kandungan formaldehid yang bersifat karsinogenik atau pemicu kanker.

Zat formaldehid itu dapat masuk dan otomatis terserap ke dalam paru-paru. Namun masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk dampak yang satu ini apabila rokok elektrik digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama.

Baca Juga:  Wakili Purwakarta di Event Internasional, Keberangkatan 10 Anak Desa Terkendala Biaya

Tidak Baik untuk kesehatan gigi dan mulut

Vape memiliki sejumlah efek negatif pada kesehatan mulut. Bahkan sebuah penelitian melaporkan bahwa paparan aerosol dari rokok elektrik membuat permukaan gigi lebih rentan terhadap bakteri, apalagi jika vape digunakan oleh lebih dari satu orang. Misalnya berbagi dengan teman. Di sisi lain, vape juga bisa meningkatkan risiko gigi berlubang. Berdasarkan hasil penelitian dalam jurnal Oncotarget, menyatakan bahwa vape rentan menimbulkan peradangan gusi.

Penulis: Ikbal Safana

Sumber Foto: Blacnote.com