Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Akan Bergerak Terbatas Pekan Ini

JABRNEWS | BANDUNG – Kepala Ekonom BCA David Sumual mengatakan pertumbuhan Indonesia di kuartal III/2019 akan mirip dengan China, bahkan mungkin lebih rendah dibandingkan dengan kuartal II/2019, di kisaran 4,9% – 5,1%.

“Bergantung kepada perkembangan sentimen eksternal dan likuiditas. Bahwa Bank Indonesia masih memiliki ruang untuk memangkas suku bunga” Ujar david, dilansir dari Bisnis.com, Senin (21/10/2019)

Baca Juga:  Warga Karawang Lapor ke Kejari, Bansos Kemensos Disunat Petugas Desa

Sedangkan Menurut Ahmad Yudiawan, Analis PT Monex Investindo Futures, mengatakan terkait keberlanjutan pemangkasan suku bunga acuan, kecenderungan pasar masih menanti hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia.

“Menanti RDG. Namun, BI telah memproyeksi ekonomi dalam negeri lebih sehat dan memastikan bahwa nilai tukar akan terjaga. Hal tersebut dapat mengundang investor untuk memegang rupiah sehingga mendorong penguatan rupiah terhadap dolar AS,” ujar Yudi.

Baca Juga:  Menara Gasibu Akan Menjadi Monumen Perjuangan Covid-19, Ridwan Kamil Ingin Diresmikan pada Hari Pahlawan

Sementara itu, proyeksi sepanjang pekan rupiah bergerak di kisaran Rp14.050 per dolar AS hingga Rp14.200 per dolar AS dan pada perdagangan Senin (21/10/2019) di kisaran Rp14.120 per dolar AS hingga Rp14.170 per dolar AS.

Baca Juga:  Mobil Elp Tabrak Fuso di Tol Cipali, 5 Orang Meninggal Dunia

Adapun, rupiah menutup perdagangan pekan lalu di level Rp14.148 per dolar AS, menguat tipis 0,049% atau 8 poin terhadap dolar AS. Sementara itu, sepanjang pekan lalu, pergerakan rupiah juga cenderung terbatas hanya turun 0,07%. (Red)