Polder Pengasinan Disiapkan Antisipasi Banjir di Bekasi

JABARNEWS | BEKASI – Pemerintah Kota Bekasi melakukan sejumlah antisipasi untuk mengatasi bencana alam yang kerap terjadi selama musim hujan tahun ini. Salah satunya upaya yang dilakukan oleh Pemkot Bekasi, melalui Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air yakni pembangunan polder air dan normalisasi serta peningkatan kapasitas saluran.

“Berbagai upaya penanggulangan kami lakukan untuk membuat tinggi banjir di setiap titik semakin menurun dan cepat surut,” kata Kepala Bidang Sumber Daya Air Kota Bekasi, Yudianto, Senin (14/10/2019).

Baca Juga:  Lewat UKM, Pemprov Jabar Dorong Kemandirian Ekonomi Penyandang Disabilitas

Yudianto mengakui pihaknya belum dapat mengurangi 49 titik banjir di wilayah itu. Menurut dia, dibutuhkan dana yang cukup besar untuk membangun infrastruktur pengendali banjir di wilayah setempat sebab sebagian besar titik banjir merupakan bekas sawah atau rawa yang telah beralih fungsi menjadi permukiman penduduk.

“Pembangunan infrastruktur untuk pengendalian banjir belum tuntas,” katanya.

Pemerintah tengah berupaya yang sama untuk titik-titik banjir di beberapa perumahan di wilayah Kecamatan Pondok Gede pada tahun ini.

Baca Juga:  Ini Penyebab Udara Dingin Yang Terjadi Belakangan Ini di Pulau Jawa

Di sana pemerintah daerah tengah membangun crossing jalan tol dengan dana bantuan dari DKI Jakarta sebesar Rp16 miliar.

“Ini salah satu penanganan banjir di daerah perbatasan dekat DKI Jakarta,” ungkapnya.

Ia mencontohkan banjir yang sering terjadi di Perumahan Pondok Hijau Permai (PHP) Rawalumbu sekarang paling tinggi sekitar 70 sentimeter padahal sebelumnya mencapai dua meter.

Menurut Yudianto, hal itu lantaran pemerintah daerah sudah melakukan normalisasi beberapa saluran hingga dibuatnya Polder Pengasinan.

Baca Juga:  Indramayu Kembali Tambah Kasus Covid-19, Ini Jumlahnya

“Dibuat crossing jalan tol dan Kalimalang juga berpengaruh terhadap banjir di Pengasinan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Bekasi, Arief Maulana mengatakan selain saluran di bawah jalan tol, pemerintah tengah membangun dua polder air di Bantargebang dan Bekasi Barat.

“Fungsinya sebagai pengganti rumah air yang hilang akibat pembangunan,” kata Arief. (Ara)