Ratusan Jiwa Terdampak Akibat Angin Kencang Menerjang Bandung

JABARNEWS | BANDUNG – Angin kencang menerjang di dua Kecamatan di Kabupaten Bandung, yakni Kecamatan Pangalengan dan Kecamatan Kertasari pada Senin (21/10/2019) yang mengakibatkan rumah dan bangunan lainnya rusak. Akibatnya sekitar 884 jiwa terdampak angin kencang.

Angin kencang tersebut sempat membuat akses jalan dari Pangalengan menuju Kertasari tertutup akibat 16 pohon yang tumbang. Namun sejak pukul 12.00 WIB tadi, akses tersebut sudah kembali bisa dilalui oleh kendaraan.

Baca Juga:  Viral, Foto Polisi Beri Minum Seorang Pengamen

“Pangalengan yang sudah tercatat ada 231 KK, 884 jiwa, itu baru Desa Banjarsari, yang lainnya masih dilakukan pendataan,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Enjang Wahyudin, Selasa (22/10/2019)

Selain itu, aliran listrik di wilayah tersebut juga padam akibat sejumlah tiang listrik yang roboh. Hingga kini menurutnya pihak PLN masih melakukan perbaikan agar listrik bisa kembali menyala.

Baca Juga:  Simak, Ini Ciri-ciri Masker Kain dengan SNI

“Informasinya ada 24 tiang, yang roboh ada 17, lagi proses perbaikan sekarang,” kata dia.

Dengan demikian, pihaknya hingga kini masih melakukan penanganan serta penanggulangan terhadap objek yang terdampak akibat angin kencang tersebut.

“Dari kami menurunkan personel, kita lakukan pembersihan area pepohonan tumbang juga dengan gergaji dan satu ekskavator, Dinas Pemadam juga menurunkan personel,” katanya.

Menurutnya data korban yang terdampak tersebut baru didapat dari satu wilayah. Data tersebut, kata dia, bersifat sementara karena baru satu wilayah yang tercatat.

Baca Juga:  Tangan Piawai Pengrajin Anyaman Bambu Di Desa Cipanas Sumedang

Sementara itu, Camat Pangalengan Eef Syarif Hidayatullah memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Pasca kejadian, kata dia, upaya penanganan yang paling utama adalah keselamatan jiwa penduduknya.

“Kita berupaya selamatkan jiwa dulu, langkah evakuasi kita bersama BPBD, kemudian dari masyarakat dievakuasi ke tempat yang lebih aman,” tutup Eef. (Ara)