Polisi Amankan 13 Terduga Perusakan Dua Sekolah di Bandung

JABARNEWS | BANDUNG – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Bandung mengamankan sebanyak 13 terduga perusakan sekolah SMAN 10 Bandung yang terjadi pada Minggu (27/10/2019) di Kota Bandung. Polisi masih melakukan pemeriksaan belasan siswa SMK tersebut.

Dari 13 terduga pelaku yang diamankan, Kapolrestabes Bandung Kombes Irman Sugema menyebutkan lima orang di antaranya masih diperiksa sebagai saksi atas insiden tersebut.

“Ada lima orang yang sampai saat ini masih dilakukan pemeriksaan secara intensif, yaitu ada empat pelajar dari salah satu SMAN di Bandung, dan satu alumnus dari salah satu SMKN di Bandung,” kata Irman di Mapolrestabes Bandung, Rabu.

Baca Juga:  Foto Pelajar Terpasang di Sepanjang Jalan Kota Purwakarta

Ia mengatakan bahwa pihaknya hingga kini masih melakukan upaya pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui duduk permasalahan dan mengidentifikasi orang-orang lainnya yang kemungkinan terlibat.

Perusakan tersebut diketahui imbas dari ribut antar pelajar SMAN 10 Bandung dan SMKN 2 Bandung gegara pertandingan sepakbola Liga Pelajar Indonesia (LPI) Bandung. Perselisihan usai pertandingan itu berlanjut ke media sosial (medsos) dan berujung perusakan SMAN 10 Bandung.

Baca Juga:  Tanamkan Nilai Kejuangan, Yon Armed Bina Pelajar SMK Taruna Sakti Purwakarta

Kapolrestabes menegaskan bahwa pihaknya akan lebih berupaya untuk melakukan mediasi antara seluruh pihak yang terlibat dengan tidak terfokus pada penegakan hukum.

“Kami akan segera mengundang para pemangku kepentingan, baik itu Disdik, Dispora, maupuan para kepala sekolah untuk duduk bersama membahas permasalahan ini agar tidak berkembang menjadi masalah-masalah antarpelajar lainnya,” katanya.

Sebelumnya, diketahui pada hari Minggu (27/10) pada pukul 03.09 WIB terjadi penyerangan dan perusakan SMKN 2 Bandung di Jalan Ciliwung.

Baca Juga:  Bintahwil kepada Pelajar di Lokasi TMMD

Selanjutnya, penyerangan pada pukul 21.15 WIB di SMAN 10 Bandung, Jalan Cikutra, Kota Bandung diserang oleh gerombolan bermotor yang jumlahnya mencapai puluhan orang, Minggu (27/10) malam. Akibatnya sekolah mengalami berbagai kerusakan.

Perusakan tersebut diduga dipicu oleh kedua suporter yang mempermasalahkan lambang atau logo masing-masing kelompok suporter saat pertandingan LPI di Lapangan Sidolig, Kota Bandung, Jumat (25/10/2019). (Ara)