DPRD Bogor: Minta Bupati dan Wabup Kompak Soal Sistem Kanalisasi 2-1

JABARNEWS | BOGOR – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Bogor, meminta Bupati dan Wakil Bupati Bogor kompak dalam mengatasi kemacetan jalur Puncak, melalui sistem kanalisasi 2-1 sebagai pengganti sistem buka-tutup.

Menurut Rudy Susmanto, Ketua DPRD Kabupaten Bogor, menanggapi bahwa sikap yang dilakukan oleh Iwan Setiawan selaku wakil Bupati Bogor, dianggapnya berbeda pandangan dengan langkah Bupati Ade Yasin.

Baca Juga:  Wagub Jabar Terpilih Siap Jadi Timses Jokowi-Ma'ruf

“Jangan Panglima ke kanan, Wakil Panglima ke kiri. Kalau berantem semua berantakan nanti,” ujar Rudi, Kamis (31/10/2019).

Kemudian menurutnya, bahwa upaya menuntas kemacetan di jalur puncak yang dilakukan oleh Bupati, merupakan tindakan yang patut di apresiasikan. Disoalkan bahwa Pemerintah Kabupaten Bogor sudah berniat baik bertujuan baik mencari solusi terbaik untuk masyarakat.

Baca Juga:  Ika UPI: Tangkap Dan Tindak Tegas Teroris

“Sejak 32 tahun silam, tidak ada terobosan baru dari pemerintah untuk menangani kemacetan di Jalur Puncak, selain mengandalkan sistem buka tutup,” ungkap Rudi.

Seperti diketahui, Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan berbeda pandangan mengenai uji coba sistem kanalisasi 2-1 di Jalur Puncak. Menurutnya sistem 2-1 dapat menimbulkan kemacetan lebih parah, ketimbang sistem satu arah (one way).

Baca Juga:  Wisatawan Luar Kota Saat Lebaran Bisa Berlibur ke Pangandaran, Benarkah?

“Saya khawatirkan, antara orang menyeberang, masuk gang, dan angkot. Itu yang masalah,” kata Iwan. (Ara)